banner 728x250

Dalam Waktu 3 Bulan, Taylor Swift Sumbang Emisi Karbon CO2 Sebanyak 138 Ton Demi Hubungan Asmara

TUTURPEDIA - Dalam Waktu 3 Bulan, Taylor Swift Sumbang Emisi Karbon CO2 Sebanyak 138 Ton Demi Hubungan Asmara
Taylor Swift telah menyumbang emisi karbon CO2 sebanyak 138 ton. Foto: Instagram.com/taylorswift
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.comTaylor Swift kembali menjadi pusat perhatian dalam daftar ‘selebritas pencemar CO2 terbesar’ untuk tahun 2023. 

Dikutip Tuturpedia dari laman The Economic Times pada Rabu (27/12/2023), musisi berusia 34 tahun ini secara signifikan meningkatkan jejak karbonnya dengan melakukan perjalanan yang intensif, khususnya dalam menjalani hubungannya dengan Travis Kelce. 

Dalam waktu tiga bulan terakhir, Taylor Swift berhasil menciptakan emisi karbon sebanyak 138 ton, yang merujuk pada pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke atmosfer akibat aktivitas manusia atau alam.

Kisah asmara publik Taylor Swift telah membawanya ke berbagai tempat di Amerika Serikat, antara New York dan Kansas City, serta ke berbagai destinasi di Amerika Selatan sebagai bagian dari tur Eras-nya.

Statistik dari Taylor Swift’s Jets di Instagram mengungkapkan bahwa 12 perjalanan tersebut setara dengan dampak lingkungan yang dapat disejajarkan dengan konsumsi energi di 17 rumah selama setahun atau penggunaan listrik di 26,9 rumah dalam periode yang sama.

Kritik terhadap jejak karbon Swift semakin meningkat karena keberadaan dua pesawat pribadinya, Dassault Falcon 7x dan Dassault Falcon 900, yang bernilai jutaan dolar AS. 

Menurut Kalkulator Kesetaraan Gas Rumah Kaca, untuk mengimbangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh emisi CO2 sebanyak 138 ton, dibutuhkan penanaman 2.282 pohon dan membiarkannya tumbuh selama satu dekade.

Menghadapi kritik ini, juru bicara Swift membela bahwa penyanyi tersebut telah membeli lebih dari dua kali lipat kredit karbon yang diperlukan sebelum memulai tur Eras pada Maret 2023. 

Kelebihan kredit tersebut diharapkan dapat menutupi penerbangan tambahan yang dilakukan untuk mendukung kegiatan pacarnya Travis Kelce dan rencana perjalanan turnya.

Di samping masalah lingkungan, pasangan ini juga sering melakukan perjalanan untuk menghabiskan waktu bersama, termasuk kepindahan Swift ke rumah Kelce senilai 6 juta dolar AS di Kansas City. 

Hal ini memicu spekulasi tentang kedalaman dan keseriusan hubungan mereka.

Saat Tur Eras dihentikan sementara, Swift dan Kelce menikmati waktu senggang dan memperkuat hubungan mereka. 

Meskipun Swift baru kembali ke panggung pada 7 Februari 2023 untuk melanjutkan tur di Jepang, rencananya adalah membawa Eras Tour ke Eropa, Asia, dan Australia pada tahun 2024.

Selain itu, pada tanggal 13 Desember 2023, Taylor Swift merayakan ulang tahunnya yang ke-34 dengan merayakan bersama teman-teman terdekatnya  di New York City. 

Pesta mewah di sebuah klub malam di Manhattan menampilkan penampilan gemilang Swift dengan mini dress hitam yang dihiasi bulan berpayet perak berukuran besar.

Bahaya Emisi Karbon CO2

Namun, kesenangan ini tidak terlepas dari kontroversi emisi karbon yang telah melekat pada nama Taylor Swift. 

Emisi karbon, yang merupakan hasil dari pembakaran berbagai senyawa karbon termasuk CO2, telah menjadi sumber utama perubahan iklim di dunia. 

Pemanasan global dan efek rumah kaca adalah beberapa dampak dari emisi karbon yang berlebihan.

Solusi untuk mengatasi emisi karbon adalah dengan melakukan penghijauan atau penanaman pohon. 

Diperlukan upaya kolektif untuk mengimbangi dampak negatif yang dihasilkan dari emisi karbon, termasuk usaha Taylor Swift dalam memberikan sumbangan kredit karbon.

Seiring dengan kesuksesannya di dunia musik, Taylor Swift dihadapkan pada tanggung jawab untuk mengelola dampak lingkungan dari gaya hidupnya yang mewah dan sering bepergian. 

Meskipun demikian, upaya untuk mengurangi jejak karbonnya dan komitmen terhadap penanganan isu lingkungan dapat membentuk pola pikir yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan di kalangan penggemar dan masyarakat pada umumnya.***

Penulis: Muhamad Rifki

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses