Blora, Tuturpedia.com — Ketidakpastian cuaca yang semakin ekstrem mendorong Kepolisian Sektor (Polsek) Kunduran, Polres Blora Polda Jawa Tengah, mengambil langkah cepat. Kapolsek Kunduran, IPTU Budi Santoso, mengeluarkan imbauan keras kepada seluruh masyarakat di wilayahnya untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana alam seperti banjir bandang dan angin puting beliung.
Himbauan ini disampaikan menyusul meningkatnya intensitas curah hujan dan perubahan cuaca yang tak menentu belakangan ini. Pengalaman banjir besar yang sempat memutuskan jembatan vital di wilayah Kunduran beberapa waktu lalu menjadi pelajaran berharga akan ancaman cuaca ekstrem. Senin, (20/10/2025).
IPTU Budi Santoso menekankan bahwa kesiapsiagaan adalah kunci untuk meminimalisir dampak korban jiwa maupun kerugian materiil.
“Cuaca saat ini sulit diprediksi. Kami meminta seluruh elemen masyarakat, terutama yang tinggal di dekat aliran sungai, dataran rendah, atau kawasan dengan banyak pohon besar, agar selalu siaga,” tegas Kapolsek.
Langkah-langkah Kesiapsiagaan yang Ditekankan:
1.Waspada Banjir: Masyarakat di bantaran sungai dan daerah rawan banjir diminta untuk memantau ketinggian air dan menyiapkan jalur evakuasi serta barang-barang penting yang mudah dibawa.
2.Antisipasi Puting Beliung: Warga diminta merapikan atau mengamankan benda-benda di luar rumah yang mudah diterbangkan angin serta menghindari berlindung di bawah pohon atau papan reklame saat terjadi angin kencang.
3. Segera Lapor: Jika menemukan tanda-tanda awal bencana atau keadaan darurat yang berpotensi membahayakan, Kapolsek meminta agar warga segera melapor ke Polsek Kunduran, perangkat desa, atau Babinsa setempat agar penanganan dapat dilakukan secara cepat dan terpadu.
3. Lapor pohon tumbang: Jika melihat tanda-tanda bencana atau adanya pohon tumbang, segera laporkan ke pihak Polsek Kunduran atau instansi terkait seperti BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan perangkat desa setempat.
5. Kebersihan Lingkungan: Mengajak warga untuk rutin membersihkan saluran air dan selokan agar tidak tersumbat, yang menjadi pemicu utama genangan hingga banjir.
6. Siapkan Jalur Evakuasi: Khusus bagi warga yang tinggal di dataran rendah atau dekat bantaran sungai, penting untuk menyiapkan dokumen penting, obat-obatan, dan rencana evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman jika terjadi peningkatan debit air secara drastis.
7. Pantau Informasi Cuaca: Masyarakat diminta aktif mengikuti informasi resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta informasi dari perangkat desa dan Bhabinkamtibmas terkait perkembangan cuaca.
“Kami, bersama Forkopimcam (Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan) Kunduran, akan terus berpatroli dan memantau wilayah-wilayah rawan. Namun, peran aktif dan kewaspadaan dari masyarakat adalah pertahanan pertama yang paling penting,” pungkas IPTU Budi Santoso.
Diharapkan dengan adanya himbauan serius ini, masyarakat Kunduran dapat lebih sigap dan terhindar dari dampak buruk bencana alam yang diakibatkan oleh perubahan cuaca ekstrem.
