Indeks

Cuaca Panas Kembali Terjadi Padahal Sudah Masuk Musim Penghujan, Begini Penjelasan BMKG

Inilah penjelasan BMKG mengenai cuaca panas yang terjadi meski sudah masuk musim penghujan. Foto: Pexels.com/Pixabay
Inilah penjelasan BMKG mengenai cuaca panas yang terjadi meski sudah masuk musim penghujan. Foto: Pexels.com/Pixabay

Tuturpedia.com – Belakangan banyak orang yang mengeluhkan mengenai cuaca panas yang kembali terjadi padahal sudah memasuki musim penghujan.

Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber, Selasa (19/12/2023), cuaca panas yang dirasakan oleh masyarakat dibenarkan oleh Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Guswanto. 

Guswanto menjelaskan jika untuk sebagian wilayah khususnya di sekitar selatan ekuator dalam sepekan terakhir memang dilanda suhu serta terik di siang hari yang lebih panas. 

Selain itu, berdasarkan dari pantauan citra satelit cuaca menunjukkan adanya minim tutupan awan di sekitar wilayah Jawa bahkan hingga Nusa Tenggara. Sehingga sinar matahari secara intens langsung ke permukaan bumi. 

“Sehingga sinar matahari intens atau optimum langsung ke permukaan bumi,” kata Guswanto dalam keterangan tertulis. 

Guswanto juga menuturkan, cuaca panas yang kembali dikeluhkan sebagian warga akan dirasakan dalam beberapa hari ke depan.

Pasalnya hal tersebut dikarenakan adanya pola turunnya hujan di beberapa wilayah sebagian besar Pulau Jawa belum merata. 

Pihak BMKG menjelaskan jika kondisi dan cuaca tersebut akan sama selama tiga sampai empat hari ke depan. 

“Kondisi ini cenderung relatif masih sama untuk tiga sampai empat hari ke depan, mengingat di wilayah barat masih kering,” terang Guswanto pada Senin (18/12/2023).

Kondisi panas yang dikeluhkan oleh masyarakat belakangan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya karena kondisi hujan yang belum merata serta lama durasi hujan yang turun.

Kedua hal tersebut dapat berpengaruh pada cuaca. Jadi, meskipun sudah mulai memasuki musim penghujan, tetapi sejumlah daerah tercatat bahwa intensitas hujan masih memiliki durasi yang singkat. 

Kondisi panas serta durasi hujan yang singkat ini juga dipicu karena adanya dinamika atmosfer. Terdapat aktivitas fenomena atmosfer yang mempengaruhi peningkatan curah hujan di beberapa wilayah, khususnya di Jawa Tengah dan Timur.

Sedangkan untuk wilayah Jawa bagian Barat intensitas hujan tidak terlalu signifikan. 

Prediksi Turun Hujan 

Pihak BMKG menganalisis, aktivitas pola tekanan rendah di sekitar laut Cina Selatan tersebut akan berlangsung selama 3-4 hari ke depan. 

Seiring semakin melemahnya intensitas pola tekanan rendah di LCS yang berdampak pada meningkatnya curah hujan, BMKG memprediksi jika curah hujan akan kembali meninggi dan kembali mengguyur wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara pada 23 Desember 2023 mendatang. 

Sementara itu, pola tekanan awan di sekitar laut Cina ini justru menyebabkan terjadinya peningkatan awan hujan di wilayah sekitar Sumatera, Kalimantan dan juga Sulawesi.

Oleh karena itu, dalam sepekan terakhir intensitas hujan lebat justru terjadi di wilayah Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah dan juga Sulawesi Tenggara.***

Penulis: Niawati

Editor: Nurul Huda

Exit mobile version