tuturpedia.com – Hari raya Idul Fitri adalah momentum berharga di mana seorang hamba kembali menemukan kesucian jiwanya setelah ditempa oleh latihan kesabaran dan ketakwaan selama sebulan penuh, contoh khutbah Idul Fitri dapat digunakan sebagai referensi.
Di bulan Ramadhan, kita tidak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga mengasah kemampuan mengendalikan hawa nafsu, memperbanyak ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Naskah khutbah Idul Fitri berikut ini berjudul, “Meraih Kemenangan untuk Kesempurnaan” di tulis oleh Ustadz Sunatullah dalam NU Online. Untuk mencetak naskah contoh Khutbah Idul Fitri ini, silakan klik ikon print berwarna merah yang terletak di atas atau bawah artikel (pada tampilan desktop).
Semoga naskah contoh Khutbah Idul Fitri ini membawa manfaat dan inspirasi.
Khutbah I
أَللهُ أَكْبَرُ (3x)، أَللهُ أَكْبَرُ (3x)، أَللهُ أَكْبَرُ (3x)
وَلِلهِ الْحَمْدُ. أَللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا، لَا إِلٰهَ إلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ. لَا إِلٰهَ إلَّا اللّٰهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ
الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي سَهَّلَ لِعِبَادِهِ الصِّيَامَ وَالْقِيَامَ وَيَسَّرَ، نَحْمَدُهُ عَلىَ نِعَمِهِ الَّتِى لاَتُحْصَى وَلاَ تُحْصَرُ، وَنَشْكُرُهُ عَلىَ فَضْلِهِ وَإِحْسَانِهِ وَحَقٌّ لَهُ أَنْ يُشْكَرَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ الْبَرُّ الرَّحِيمُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الْمَبْعُوثُ بِالدَّيْنِ الْقَوِيمِ، الْمَنْعُوتُ بِالْخُلُقِ الْعَظِيمِ. صَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ أَفْضَلَ الصَّلَاةِ وَالتَّسْلِيمِ.
أَمَّا بَعْدُ:
Wahai hamba-hamba Allah, marilah kita tingkatkan ketakwaan dengan menaati perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Hari ini adalah hari yang penuh kemuliaan dan kemenangan, di mana kita kembali kepada fitrah kita yang suci. Allah SWT berfirman:
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: “Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangan (waktu) dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur” (QS. Al-Baqarah [2]: 185).
Ma’asyiral Muslimin, setelah sebulan penuh berpuasa dan beribadah, kini tibalah hari kemenangan. Hari ini bukan sekadar penanda berakhirnya puasa, melainkan momentum untuk menyucikan hati, mempererat tali persaudaraan, dan meneguhkan keimanan. Marilah kita terus menanamkan keikhlasan melalui takbir, sebagai wujud rasa syukur atas segala nikmat yang telah Allah anugerahkan.
Syekh Muhammad Mutawalli asy-Syarawi dalam Tafsir wa Khawathirul Qur’an menjelaskan bahwa dengan bertakbir, kita mengungkapkan syukur atas setiap kelelahan dalam ibadah yang telah menghasilkan pancaran cahaya keimanan dalam diri. Setiap ucapan “Allahu Akbar” adalah pengakuan bahwa kebesaran Allah melampaui segala keterbatasan duniawi.
Selain memperbanyak takbir, marilah kita saling memaafkan. Allah SWT memerintahkan agar orang-orang beriman mengampuni kesalahan satu sama lain, sebagaimana tertulis:
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang berinfak di kala senang maupun susah, yang menahan amarah, dan memaafkan kesalahan orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik” (QS. Ali ‘Imran: 134).
Imam Ibnu Katsir menyatakan bahwa sikap memaafkan merupakan cerminan keimanan yang sejati, yang menepis dendam dan menyatukan hati dalam kasih sayang. Mari kita jadikan momen Idul Fitri ini sebagai saat untuk menghapus segala perselisihan, memperbaiki hubungan, dan memulai lembaran baru dengan hati yang bersih.
جَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ الْعَائِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ وَالْمَقْبُوْلِيْنَ كُلَّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ. بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَللهُ أَكْبَرُ (3x)، اَللهُ أَكْبَرُ (3x)، اَللهُ أَكْبَرُ (3x) وَلِلهِ الْحَمْدُ. اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلَهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمُ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ:
Wahai hadirin yang dirahmati Allah, marilah kita senantiasa menjaga ketaatan dan menghindari segala larangan-Nya. Teruslah memperkuat keimanan melalui shalat berjamaah, menjaga ukhuwah, dan melaksanakan semua perintah-Nya. Ingatlah bahwa Allah telah memerintahkan kita untuk berlaku adil, berbuat baik, dan memberi hak kepada kerabat, serta melarang perbuatan fasik dan zalim.
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارَكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ. اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
أَمَّا بَعْدُ:
Marilah kita tutup khutbah ini dengan berdoa kepada Allah SWT, memohon agar Dia menerima amal ibadah kita selama Ramadhan dan menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang kembali kepada fitrah, selalu dalam lindungan-Nya, serta diberkahi di hari kiamat.
اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ. اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.
Semoga khutbah hari raya Idul Fitri ini memberikan inspirasi, membawa keberkahan, serta menguatkan iman kita di hari kemenangan. Amin. (afp)