banner 728x250

China Sebut Amerika akan Bentuk NATO di Asia-Pasifik, Menhan AS: Amerika Aman Jika Asia Aman

Pemerintah China duga Amerika tengah membentuk NATO di Asia-Pasifik. Foto: pixabay.com/danzig_hamburg
Pemerintah China duga Amerika tengah membentuk NATO di Asia-Pasifik. Foto: pixabay.com/danzig_hamburg
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Seorang Pejabat Pertahanan Tiongkok (China), Letnan Jenderal Jing Jian Feng mengatakan jika saat ini Amerika Serikat (AS) tengah berupaya untuk membangun NATO versi Asia-Pasifik untuk mempertahankan hegemoninya di wilayah tersebut. 

Pada Dialog Shangri-La yang diadakan setiap tahunnya di Singapura, Letnan Jenderal Jing memperingatkan negara-negara yang berada di Asia-Pasifik.

Menurutnya, jika bergabung dalam strategi Indo-Pasifik AS ini maka negara-negara tersebut akan terikat dengan kereta perang AS dan bergantung pengambilan keputusannya dengan AS. 

“Tujuan sebenarnya adalah untuk menggabungkan lingkaran kecil ke dalam lingkaran besar NATO versi Asia-Pasifik untuk mempertahankan hegemoni yang dipimpin oleh AS,” kata Jing, salah satu anggota delegasi Tiongkok, pada hari Sabtu (1/6/2024).

Menurut Jing, Strategi Indo-Pasifik menciptakan perpecahan dan konfrontasi. Mengingat Indo-Pasifik adalah wilayah biogeografis yang terdiri dari Samudra Hindia dan Samudra Pasifik bagian barat dan tengah, termasuk Laut Cina Selatan yang kini tengah terjadi konflik.

Strategi Indo-Pasifik AS sendiri adalah visi negara tersebut untuk mewujudkan kawasan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, terhubung, sejahtera, berketahanan, dan aman di mana semua negara diberdayakan untuk beradaptasi terhadap tantangan abad ke-21 dan memanfaatkan banyak peluangnya.

Diketahui saat ini AS dan beberapa negara besar lainnya telah membahas perlunya memastikan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, dan berkembang di tengah meningkatnya keagresifan militer Tiongkok di kawasan yang kaya sumber daya tersebut.

AS Sebut Asia-Pasifik Masih Prioritas

Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin mengatakan jika saat ini wilayah Asia-Pasifik masih menjadi wilayah prioritas Washington. Menurutnya, Amerika akan tetap aman jika wilayah Asia dalam keadaan aman juga. 

“AS bisa aman jika Asia juga aman. Oleh karena itu, (kami) telah lama mempertahankan kehadiran kami di kawasan ini. Dan oleh karena itu, kami terus melakukan investasi yang diperlukan untuk memenuhi komitmen kami kepada sekutu dan mitra kami,” katanya, Sabtu (1/6/2024).

Ia juga mengatakan bahwa upaya memperkuat integrasi aliansi dan kemitraan strategis di Asia dalam “konvergesi baru” ini tidak ada paksaan dan intimidasi seperti yang dikatakan Menteri Pertahanan Tiongkok. 

“Walaupun kritikus dan propagandis akan terus menolak supremasi hukum dan mencoba memaksakan keinginan mereka melalui paksaan dan agresi, konvergensi baru Indo-Pasifik mengarah pada masa depan baru yang lebih baik bagi semua negara kita. Ini bukan tentang intimidasi atau paksaan, ini tentang pilihan bebas negara-negara berdaulat,” ujar Austin.***

Penulis: Niawati.

Editor: Annisaa Rahmah.