Tuturpedia.com – Dalam survei Charta Politika menunjukkan bahwa ada sebanyak 63 persen masyarakat Indonesia yang menolak akan adanya politik dinasti.
Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber, Selasa (23/1/2024), Survei Charta Politika merilis survei yang menunjukkan soal pengetahuan masyarakat Indonesia terkait isu dinasti politik pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Adapun sebanyak 61,3 persen responden mengaku mengetahui perihal isu politik dinasti. Survei yang dilaksanakan pada periode 4-11 Januari 2024 ini menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 1.220 di seluruh Indonesia. Sementara itu, margin of error dari survei ini sebesar 2,82 persen.
Selain menanyakan pengetahuan responden soal politik dinasti, survei ini juga menanyakan apakah masyarakat setuju dengan adanya politik dinasti di Indonesia.
Melalui hasil survei nasional Charta Politika periode Januari 2024, masyarakat Indonesia mengaku mengetahui soal politik dinasti dan tak menyetujuinya.
Ada sebanyak 63 persen responden menolak adanya praktik dinasti politik. Sementara itu melalui lembaga survei tersebut mengungkapkan bahwa sebanyak 20,2 persen menyatakan persetujuan mereka terkait praktik politik dinasti. Sisanya sebanyak 16,7 persen memilih abstain atau tidak menjawab.
Menurut Naharudin selaku Peneliti Utama Charta Politika menjelaskan jika dari sebanyak suara 63 persen responden hanya ada 46,9 persen yang mengaku merasa cemas akan menghambat demokrasi.
Ia kemudian menduga jika penolakan politik dinasti ini belum sepenuhnya diketahui oleh masyarakat bahwa dapat menghambat demokrasi.
“Kalau saya hipotesakan bahwa memang penolakan ini belum 100 persen itu implementasinya diketahui masyarakat apakah betul ketika politik dinasti dilakukan demokrasi itu akan terhambat, apakah proseduralnya tetap tiba-tiba tidak ada, apakah proses demokrasi pemilu itu ketika politik dinasti dijalankan apakah tidak ada,” kata Naharudin.
Ia juga menjelaskan bahwa masih ada gap pengetahuan dari masyarakat soal penghambat demokrasi melalui politik dinasti.
Adapun sebanyak 43,9 persen responden mengaku bahwa mereka merasa cemas dengan keberadaan politik dinasti yang dapat menghambat demokrasi Indonesia.
Kemudian sebanyak 37,7 persen mengaku tidak merasa cemas, sedangkan sisanya sebanyak 15,4 persen memilih untuk tidak menjawab.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda