banner 728x250

Charles Leclerc Berhasil Patahkan ‘Kutukan’ Tak Pernah Juara di Monako

Charles Leclerc juara di Grand Prix Monako 2024. Foto: instagram.com/scuderiaferrari
Charles Leclerc juara di Grand Prix Monako 2024. Foto: instagram.com/scuderiaferrari
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Pembalap Scuderia Ferrari HP, Charles Leclerc berhasil juara di Grand Prix (GP) Monako, Circuit de Monaco, pada Minggu (26/5/2024).

Berawal dari sesi latihan yang mendukung, kemudian meraih pole position, membawa Charles Leclerc untuk mematahkan ‘kutukan’ tak pernah menang di kandang.

Musim 2021, Charles gagal finis dan tahun 2022 gagal podium serta finis keempat. Yang kemudian musim 2023 harus finis keenam.

Balapan di Monako tak berjalan dengan mudah pada awalnya, terjadi drama mulai dari Carlos Sainz, rekan setim Charles, hingga crash yang terjadi antara Kevin Magnussen, Nico Hulkenberg, dan Sergio Perez.

Alhasil, balapan yang berjalan selama 78 laps harus di-restart, di mana para pembalap mesti mengulang sekali lagi dari garis start.

Start kedua kalinya di Monako 2024, Leclerc mampu memimpin balapan dan membelakangi Oscar Piastri (McLaren) yang membuntutinya untuk rebut posisi terdepan.

“Tidak ada kata-kata yang bisa menjelaskan itu. Ini balapan yang sulit, saya pikir fakta bahwa dua kali saya start dari posisi terdepan dan kami tidak bisa, tidak cukup membuatnya menjadi lebih baik,” ujar Charles Leclerc usai GP Monako, Minggu (27/5/2024).

Bagi pembalap asal Monako ini, kemenangan perdananya di Monte Carlo begitu berarti.

“Tentu saja itu sangat berarti. Balapan itulah yang membuat saya bermimpi menjadi pembalap Formula 1 suatu hari nanti. Itu adalah balapan yang sulit secara emosional karena sudah 15 laps menjelang akhir Anda hanya berharap tidak terjadi apa-apa, emosi sudah datang,” ungkapnya.

Atas kemenangan di Monako, Charles teringat kenangan akan mendiang ayahnya, yakni Herve Leclerc yang sudah meninggal dunia ketika dirinya dalam perebutan gelar F2 pada tahun 2017.

“Saya harus mengatakan bahwa saya memikirkan ayah saya lebih dari apa yang saya pikirkan saat mengemudi, jelas dia telah memberikan segalanya agar saya bisa berada di sini dan merupakan impian kami bagi saya untuk berlomba di sini dan menang, jadi sungguh sulit dipercaya,” ucapnya.

Charles menggunakan ban hard untuk balapan di Monako hari Minggu kemarin, tak mudah untuk mengaturnya hingga melewati bendera kotak-kotak, tentu berlaku bagi semua pembalap.

“Ini sungguh sulit, kami memiliki margin yang cukup besar (dengan kecepatan), tapi kami tahu ada 78 laps yang harus dilakukan dengan ban yang sama dan itu sangat, sangat sulit,” terangnya.

“Mobilnya terasa luar biasa, jadi saya hanya ingin berterima kasih kepada tim karena telah melakukan pekerjaan luar biasa selama beberapa bulan terakhir. Memberi saya kesempatan untuk akhirnya memenangkan perlombaan ini sekali lagi merupakan perasaan yang sangat istimewa,” tuturnya kepada Ferrari.

Selain Charles, Oscar Piastri pun finis kedua dan Carlos Sainz ketiga, yang mana sesuai dengan posisi start hasil kualifikasi.

Dengan demikian, poin Charles Leclerc kini menjadi 138 poin di urutan kedua dalam klasemen sementara.***

Penulis: Annisaa Rahmah.