Tuturpedia.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama Indonesia (AFKUBI) di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, pada Rabu (25/9/2024).
Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan IKN akan menjadi kota hijau yang memiliki kadar emisi yang rendah.
“Pertama-tama saya ingin menyampaikan ucapan selamat datang di IKN. Kota ini ke depan akan menjadi kota hijau dengan emisi paling rendah,” tutur Jokowi di Istana Negara IKN.
Kepala Negara lantas memamerkan indeks kualitas udara di IKN yang berada di angka 6. Jokowi membandingkan dengan Jakarta dan kota di Pulau Jawa yang sudah berada di atas 100.
“Supaya Bapak Ibu tahu di sini air quality index-nya indeks kualitas udaranya itu di angka 6. Padahal maksimal itu 50. Tapi di sini hanya 6 dan di Jakarta kira-kira hariannya 190. Bukan hanya di Jakarta, di Jabodetabek atau di Jawa rata-rata sudah di atas 100,” tambahnya.
Awal Mula Pemerintah Bangun Konsep IKN
Jokowi mengatakan, gagasan pemindahan ibu kota sudah dipikirkan sejak era Presiden ke-1 RI Soekarno alias Bung Karno untuk memindahkan ibu kota negara ke luar Jakarta. Dia ingin Indonesia memiliki Istana Kepresidenan yang dibangun oleh anak bangsa.
Jokowi kemudian meminta Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Bapennas) mengkaji soal potensi wilayah yang bisa dijadikan ibu kota baru.
“Gagasan pemindahan ibu kota ini sudah diwacanakan sejak era Bung Karno, saat itu wilayah yang hendak dijadikan ibu kota baru adalah Palangkaraya. Tetapi, pada tahun 2014 saat saya dilantik presiden, saya minta Bapennas untuk mengkaji lagi, cek lagi titik-titik mana yang memungkinkan untuk kepindahan,” kata Jokowi.
Usai melewati proses kajian selama 4–5 tahun, muncul 4 wilayah yang dapat dipertimbangkan jadi ibu kota baru. Hingga akhirnya, Jokowi memutuskan ibu kota negara dipindahkan ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
“Setelah dikaji 4–5 tahun kemudian ada pilihan-pilihan (4 wilayah) yaitu di Palangkaraya (Kalimantan Tengah), Kalimantan Selatan, Mamuju (Sulawesi Barat), dan di Kalimantan Timur (IKN), hingga akhirnya kita putuskan di sini (Kalimantan Timur),” ungkapnya.
Jokowi lantas memuji kemajuan pembangunan di IKN, apalagi menurutnya pembangunan ibu kota baru ini dilakukan oleh 100 persen anak bangsa.
“Saya senang bahwa yang mengerjakan 100 persen adalah putra-putri terbaik kita semuanya. Bahannya hampir 99 persen dari bahan lokal semuanya, tidak ada unsur-unsur yang lain,” ujar Jokowi.***
Penulis: Angghi Novita
Editor: Annisaa Rahmah















