Tuturpedia.com – Ganjar Pranowo membagikan cerita di balik peluncuran program “Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana” pada kampanyenya di Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (26/12/2023).
Awalnya, program “Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana” ini berangkat dari kisah seorang warga penjual bubur sumsum di Solo Jawa Tengah, ia memiliki anak yang sukses setelah masuk sekolah vokasi.
“Kemarin saya sempat ke Solo, tidur di salah satu rumah penduduk, dia jualan bubur sumsum, anaknya ada tiga kalau tidak salah dan dia tidak punya harapan apa pun, maka anaknya lulus SMP, apa yang bisa dilakukan oleh orang tuanya? Mendorong anaknya untuk mencari jalan keluar agar dia bisa sekolah lebih tinggi,” cerita Ganjar, dikutip Tuturpedia.com dari YouTube Ganjar Pranowo (27/12/2023).
“Dia bisa mendapatkan sekolah level SMK, anaknya pintar, dia sungguh-sungguh, dia belajar keras, dia meminta doa orang tuanya, pendek cerita dia keterima dengan seleksi yang sangat ketat di SMK Jateng itu, belum lulus, belum wisuda, dia sudah mulai magang dan bekerja dengan gaji sudah 3 juta,” sambungnya.
Bahkan, kata Ganjar, saat anaknya hendak wisuda angkatan pertama, justru sang ayah yang datang. Sebab, anaknya sudah bekerja. Sehingga diwakili oleh ayahnya.
Kemudian, Ganjar mengatakan, bahwa anak tersebut sudah menjadi pegawai tetap dengan penghasilan 12 juta. Dengan terus memberikan uang ke orang tuanya tiap bulan, lalu ia membangun rumah.
Ganjar mengaku senang atas kebahagiaan yang terjadi di keluarga penjual bubur sumsum ini.
“Saya tadi malam eh dua hari yang lalu tidur di sana, saya mendapatkan suasana kebahagiaan di keluarga itu. Terasa betul ciri-ciri kemiskinan yg melekat mulai hilang, karena kemudian saya melihat fasilitas kehidupannya jauh lebih baik, karena pendidikan,” terangnya.
“Inilah kisah inspiratif yang kemudian membawa saya dan Pak Mahfud untuk, Pak kita bikin kita cari satu keluarga miskin yang ada di Indonesia kita cari satu anaknya kita biayai sampai perguruan tinggi, agar kelak dia bisa menghidupi keluarganya,” tuturnya.
Peluncuran Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana oleh Ganjar-Mahfud
Atas kisah tersebut, menurut Ganjar ada sejumlah cara untuk mengatasi kemiskinan, yaitu dengan bantuan langsung tunai (BLT), program keluarga harapan (PKH), jaminan pendidikan, dan jaminan kesehatan.
Namun, hal itu saja tidak cukup bagi Ganjar. Oleh sebab itu, ia meluncurkan program “Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana” bersama cawapres Mahfud MD.
“Maka ada praktik baik yang pernah saya lakukan ketika 10 tahun menjadi Gubernur Jateng. Saya coba datang, saya coba riset, kenapa kita harus menggapai masa depan dengan berinvestasi melalui pendidikan,” kata Ganjar.
Selain itu, Ganjar juga mengungkapkan, bahwasanya program “Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana” ini berdasarkan cerita dirinya yang bukan dari keluarga berada.
“Orang tua saya pernah terlilit rentenir untuk membiayai kuliah anaknya. Orang tua saya pernah jualan bensin dan kami harus membantu itu agar kami bisa survive (bertahan hidup). Maka ketika amanah politik ini diberikan, menjadi semangat saya untuk melawan kemiskinan. Kita lawan bersama-sama kemiskinan agar hidup kita jauh lebih baik,” jelasnya.***
Penulis: Annisaa Rahmah
