banner 728x250
News  

Cegah Banjir, Masyarakat Kota Semarang Diimbau Tidak Buang Sampah di Sungai

Wali Kota Semarang mengimbau masyarakat untuk tidak buang sampah di sungai untuk mencegah banjir. Foto: Laman Pemerintah Kota Semarang
Wali Kota Semarang mengimbau masyarakat untuk tidak buang sampah di sungai untuk mencegah banjir. Foto: Laman Pemerintah Kota Semarang
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama di sungai atau aliran air. Apalagi, saat ini sudah memasuki musim hujan.

“Hujan mulai mengguyur, tentunya pemerintah Kota Semarang melakukan mapping kesiapan menghadapi musim hujan,” ucap Wali Kota Semarang, seperti dilansir dari laman Pemerintah Kota Semarang pada Jumat (24/11/2023).

Wanita yang biasa disapa Mbak Ita ini menyebutkan jika dari Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang telah melakukan pembersihan saluran air secara intens.

“Ternyata banyak ditemukan sampah yang menyumbat drainase dan ini menyebabkan genangan-genangan. Karena air tidak bisa mengalir. Sampah juga dapat menghambat kinerja pompa pengendali banjir,” ungkap Mbak Ita.

Melihat kejadian tersebut, Wali Kota Semarang mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai.

“Kami mengimbau agar masyarakat jangan membuang sampah di sungai, karena selama ini banyak yang asal-asalan membuang sampah dan paling banyak ya di sungai,” imbaunya.

Mbak Ita juga mendorong masyarakat supaya mulai memilah-milah sampah rumah tangga.

“Bahkan ada juga program dan lomba kita terkait ‘drainase sae’ dan lomba Lampah Kita (Kelola Sampah di Lingkungan Kita-red),” jelasnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) untuk mengantisipasi potensi genangan.

Wali Kota Semarang juga berkoordinasi dengan BBWS dan BPJN untuk melakukan mapping pada wilayah yang berpotensi banjir.

“Termasuk di flyover Madukoro ada crossing yang perlu diperbesar karena disana ada genangan-genangan,” tuturnya.

Selain BBWS, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang telah intens melaksanakan pengerukan sedimentasi. Bahkan, Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) juga sudah melakukan perbaikan drainase di tengah kota, seperti di Jalan Pemuda, Jalan Depok, Jalan Erlangga, dan lain-lain.

“Juga crossing di beberapa jalan harus kita perlebar diameternya. Ini upaya-upaya agar tidak terjadi genangan utamanya di jalan protokol kota Semarang,” pungkasnya.

Pasalnya, isu sampah merupakan salah satu kendala dalam penanganan banjir di Kota Semarang. Terdapat banyak sampah yang dibuang ke sungai, sehingga mengganggu kinerja mesin pompa pengendali banjir.

Misalnya, pada banjir yang terjadi di Kaligawe baru-baru ini, diduga pompa pengendali banjir rusak karena adanya sampah kayu yang mengganggu kinerja mesin pompa.

Melihat fenomena tersebut, Kepala BBWS Pemali Juana, Harya Muldianto mengatakan jika kendala tersebut disebabkan rusaknya baling-baling di pompa (propeller) akibat tersumbat dengan potongan-potongan kayu.

“Beberapa minggu lalu ada propeller yang rusak karena nyangkut kayu sudah kami perbaiki, dan kami sudah dipasang kembali, sudah normal dan bisa bekerja kembali,” ungkap Harya, pada Sabtu (18/11/2023).***

Penulis: Ixora F

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses