banner 728x250

Cak Imin Bahas APBN IKN di Debat Cawapres 2024, Gibran: Dulu Ikut Potong Tumpeng, Enggak Konsisten

Gibran ingatkan Cak Imin ikut potong tumpeng saat peresmian IKN dalam debat cawapres 2024. Foto: Tangkapan Layar YouTube KPU RI
Gibran ingatkan Cak Imin ikut potong tumpeng saat peresmian IKN dalam debat cawapres 2024. Foto: Tangkapan Layar YouTube KPU RI
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.comGibran Rakabuming mengingatkan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) soal peresmian IKN dan potong tumpeng di debat cawapres 2024 pada (22/12/2023).

Hal itu lantaran Cak Imin di dalam debat cawapres 2024, menuturkan perihal proyek IKN yang hanya mengandalkan APBN hampir 500 triliun.

Di debat cawapres 2024, menurut Cak Imin, satu persen dari 400 triliun lebih bisa membangun jalan di seluruh Kalimantan. Baginya, infrastruktur menjadi penting, seperti membangun sekolah sebagai skala prioritas.

“Yang paling penting dari ini adalah kemampuan membaca skala prioritas, seluruh proyek-proyek besar yang ambisius ini IKN sebagai salah satu contoh saja, itu kalau hanya mengandalkan APBN hampir 500 triliun, padahal 1% saja dari dari 400 sekian triliun itu untuk bangun jalan seluruh Kalimantan beres,” ucap Cak Imin di debat cawapres 2024.

“Dan yang paling penting infrastruktur yang untuk SDM 3% saja dari seluruh anggaran IKN itu bisa membangun sekolah dengan baik di seluruh Kalimantan, itu contoh kemampuan mengambil skala prioritas,” sambungnya.

Tanggapan Gibran untuk Cak Imin di Debat Cawapres 2024

Gibran pun mengingatkan jika Muhaimin Iskandar, bahwasanya dulu pernah ikut meresmikan IKN, bahkan ikut potong tumpeng.

Namun, karena mengadopsi perubahan bersama capres Anies, Gibran menilainya tidak konsisten.

“Saya ingat sekali Gus Muhaimin dulu sempat ikut meresmikan dan potong tumpeng di IKN. Ini gimana ini enggak konsisten, dulu dukung sekarang enggak dukung karena menjadi wakilnya Pak Anies yang mengusung tema perubahan,” ujar Gibran terang-terangan.

“Sekali lagi Gus, mohon maaf, IKN ini bukan hanya membangun bangunan pemerintah, tapi juga sebagai simbol pemerataan pembangunan di Indonesia sebagai simbol transformasi pembangunan di Indonesia,” jelas Gibran.***

Penulis: Annisaa Rahmah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses