Tuturpedia.com – Calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) nomor urut 2, Ahmad Luthfi melanjutkan kampanye dengan blusukan di TPA Jatibarang Kota Semarang, Jumat (27/9/2024). Luthfi berdialog dengan para pemulung untuk menyerap aspirasi mereka sebagai masyarakat rentan.
Selain itu, cagub yang diusung koalisi Prabowo (KIM Plus) ini juga berkomitmen menyelesaikan persoalan sampah dari hulu hingga hilir. Tak hanya penanganan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), tetapi juga menekan jumlah sampah sejak di rumah tangga.
“Pengelolaan sampah dari hulu memang harus dikelola. Kan ada sampah rumah tangga, sampah industri, macam-macam. Dari hulunya itu masyarakat harus dididik agar memilih dan memilah sampah,” ujar Luthfi kepada para awak media.
Ia mencontohkan, beberapa daerah cerdas mengelola sampah dengan mendirikan bank sampah, atau menjadikan sampah organik sebagai bahan baku kompos.
“Artinya, hal kecil itu sudah harus di-manage, supaya tidak terjadi penumpukan sampah di TPA. Contoh di daerah Banyumas itu sampah dijadikan bahan baku semen. Itu sangat luar biasa sekali, sehingga tidak ada bekas sampah sama sekali,” lanjut Mantan Kapolda Jateng ini.
Luthfi mengungkap, TPA Jatibarang sempat memiliki wacana mengelola sampah menjadi kompos, tapi belum terealisasi. Oleh sebab itu, dirinya berkomitmen melanjutkan program tersebut agar mengurangi sampah domestik masyarakat.
Saat ini, Luthfi menyebut jumlah pemulung di TPA Jatibarang sekitar 350 kepala keluarga atau sekitar 500 jiwa. Mereka berasal dari berbagai wilayah di Jawa Tengah dan tinggal di permukiman sekitar TPA.
Selain masalah sampah, banyak masukan yang diterima oleh Ahmad Luthfi saat ia berdialog dengan para pemulung, termasuk keinginan pemulung mendapatkan akses kesehatan gratis.
Salah seorang pemulung yang berusia lansia berharap, apabila paslon Ahmad Luthfi-Taj Yasin terpilih menjadi cagub-cawagub Jateng, lingkungan warga pemulung di TPA Jatibarang bisa mengakses kesehatan secara gratis.
“Harapan kami sebagai warga pemulung di sini supaya diperhatikan kesehatannya. Karena selama ini gak pernah ada yang memberikan akses kesehatan gratis kepada kami di sini,” ujarnya.
Selain itu, ia juga meminta agar pengelolaan sampah oleh pemerintah Jateng ditingkatkan, seperti tempatnya yang diperluas, alat beratnya ditambah.
“Ini lapangan sudah sempit untuk pembuangan sampah, makanya kalau bisa lapangannya diperluas lagi dan kami membutuhkan alat tambahan, termasuk alat berat juga harus ditambah,” kata dia.***
Penulis: Angghi Novita
Editor: Annisaa Rahmah
