Pemalang, Tuturpedia.com —
Keceriaan rombongan Forum Kesehatan Kelurahan (FKK) Bendan Ngisor, Semarang, berubah menjadi duka mendalam. Bus wisata yang mereka tumpangi terguling di exit Tol Gandulan, Pemalang, Sabtu pagi (25/10/2025). Empat orang meninggal dunia, belasan lainnya luka-luka.
Bus pariwisata berpelat nomor DK 9296 AH itu membawa 34 penumpang, terdiri dari 31 warga Bendan Ngisor dan 3 kru bus. Mereka berangkat dari Semarang menuju objek wisata Guci, Kabupaten Tegal, untuk kegiatan piknik tahunan FKK.

Namun, di Kilometer 312B Tol Pemalang–Batang, bus yang dikemudikan sopir bernama Imam (40) tiba-tiba oleng saat hendak keluar tol. Menurut saksi mata sekaligus tour leader, sang sopir sempat berteriak, “Rem los!” sebelum bus menabrak pembatas jalan dan terguling.
“Sopir sempat bilang rem-nya tidak berfungsi. Kami panik, lalu bus langsung oleng dan terguling,” ujar Reni (42), salah satu korban selamat, di RS Siaga Medika Pemalang.
Polres Pemalang bersama tim Traffic Accident Analysis (TAA) Polda Jawa Tengah langsung turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Dugaan sementara, rem blong menjadi penyebab utama kecelakaan maut tersebut.
“Kami masih mendalami penyebab pasti. Dugaan awal memang ada gangguan sistem pengereman, namun akan dipastikan melalui pemeriksaan teknis kendaraan,” ujar Kasat Lantas Polres Pemalang AKP Wahyu Santoso.
Korban dan Penanganan Cepat
Empat korban meninggal dunia teridentifikasi sebagai Abdul Ghofur, Sri Fitriani (56), Endah Ciptaningrum (46), dan Khomsiyah (50) — semuanya warga Bendan Ngisor, Semarang.
Sebanyak 14 penumpang lainnya luka-luka, dengan satu korban dalam kondisi berat. Mereka langsung dilarikan ke sejumlah rumah sakit di Pemalang, antara lain RS Siaga Medika, RSI Al-Ikhlas, dan RSI Prima Medika.
Petugas gabungan dari Jasa Marga, Damkar, dan PMI Pemalang melakukan evakuasi hingga sore hari. Bangkai bus baru bisa dievakuasi sekitar pukul 16.00 WIB setelah crane didatangkan ke lokasi.
Jalur Rawan dan Evaluasi Keselamatan
Lokasi kejadian, yaitu exit Tol Gandulan, dikenal memiliki jalur menurun dan menikung tajam. Kondisi ini kerap menjadi perhatian karena sudah beberapa kali terjadi insiden serupa.
“Kita akan evaluasi kembali rambu peringatan di area tersebut agar pengemudi bisa lebih waspada,” kata Humas Jasa Marga Batang–Semarang, Rizal Arifin.
Sementara itu, jenazah korban telah dipulangkan ke Semarang pada malam hari untuk dimakamkan di TPU Bendan Ngisor. Suasana haru menyelimuti kedatangan ambulans di kampung mereka.
















