banner 728x250

Bursa Efek Moskow Rusia Hentikan Perdagangan Dolar AS dan Euro, Ini Alasannya!

Sanksi AS sebabkan penghentian perdagangan dolar dan euro di Rusia. Foto: pixabay.com/vjkombajn
Sanksi AS sebabkan penghentian perdagangan dolar dan euro di Rusia. Foto: pixabay.com/vjkombajn
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Menanggapi babak baru sanksi terhadap negara BRICS, Bursa Efek Moskow Rusia telah menghentikan semua perdagangan Dolar Amerika Serikat (AS) dan euro pada hari Kamis (13/6/2024). 

Pasar keuangan terkemuka di negara yang menjadi ketua BRICS 2024 juga telah menyatakan bahwa perdagangan saham dan perdagangan pasar uang dalam kedua mata uang juga akan dihentikan. Hal ini terjadi setelah AS menyerang Moskow dengan sanksi baru atas serangan militernya di Ukraina.

Departemen Keuangan AS terhadap Rusia, secara khusus mengatakan bahwa mereka memberikan sanksi kepada lebih dari 300 entitas, termasuk Moscow Exchange. Ratusan entitas tersebut dinyatakan “menyasar infrastruktur keuangan dasar” negara Amerika dalam siaran persnya baru-baru ini.

“Karena penerapan tindakan pembatasan oleh Amerika Serikat terhadap Moscow Exchange Group, perdagangan bursa dan penyelesaian instrumen dalam Dolar AS dan euro akan ditangguhkan,” kata Bank Sentral Rusia dalam sebuah pernyataan pada Rabu (12/6/2024) malam.

Bank Sentral Rusia Pastikan Pasar Uang tetap Stabil

Nilai tukar dipandang sebagai indikator utama kesehatan perekonomian Rusia. Tindakan penangguhan mata uang ini akhirnya menargetkan kemampuan orang Rusia untuk membeli dan memperdagangkan mata uang asing.

Terlebih, ketergantungan masyarakat Rusia dengan mata uang asing akibat beberapa kali devaluasi dalam tiga dekade sejak jatuhnya Uni Soviet. Kebijakan seperti ini biasanya akan memicu reaksi keras di Moskow dan seluruh masyarakat Rusia.

Jatuhnya Uni Soviet juga membuat banyak orang Rusia lebih memilih menabung dalam mata uang Barat dan sering kali menjual rubel pada saat krisis ekonomi. Apalagi, pada masa Uni Soviet, terdapat pasar gelap yang berkembang pesat untuk mata uang dengan harga yang jauh dari nilai tukar resmi negara.

Namun, dengan adanya ketegangan antara Amerika dan Rusia, Kremlin dan Bank Sentral Rusia mengatakan jika hal tersebut tidak akan berpengaruh besar terhadap pasar uang di Rusia. 

“Perusahaan dan individu dapat terus membeli dan menjual Dolar AS dan euro melalui bank-bank Rusia. Semua dana yang disimpan dalam dolar AS di rekening tetap aman,” ujar pihak Bank Sentral.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov juga mengatakan bahwa saat ini regulator menjamin stabilitas di semua pasar uang di Rusia. 

Sebelumnya, banyak perusahaan dan bank Rusia telah mengurangi ketergantungan mereka pada mata uang barat dalam dua tahun. Mayoritas perdagangan mata uang asing di Moscow Exchange saat ini berganti menjadi Yuan Tiongkok.***

Penulis: Anna Novita Rachim.

Editor: Annisaa Rahmah.