banner 728x250

Bulan Ramadan Berlangsung tanpa Listrik dan Gencatan Senjata di Palestina

Di tengah bulan puasa Ramadan, warga sipil Palestina masih menghadapi serangan dari Israel. Foto: pixabay.com/hosnysalah
Di tengah bulan puasa Ramadan, warga sipil Palestina masih menghadapi serangan dari Israel. Foto: pixabay.com/hosnysalah
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Warga sipil Palestina masih harus menghadapi berbagai serangan dari Israel di tengah bulan Ramadan 2024 ini.

Bukan hanya serangan, mereka juga akan menjalani puasa di bulan Ramadan di tengah fenomena kelaparan yang melanda. 

Terlihat dari video yang diposting oleh akun X @ShaykhSulaiman, Selasa (12/3/2024) bahwa Israel masih mengirimkan serangan di tengah Kota Rafah, Palestina. Di mana daerah tersebut merupakan daerah terakhir yang dianggap ‘aman’ oleh Pemerintah Palestina untuk para pengungsi.

Terlihat juga dari video yang diposting oleh akun Instagram @abdallah_alattar1999, Selasa (12/3/2024) yang memperlihatkan keadaan warga Palestina yang menunaikan salat Tarawih di tengah reruntuhan di Kota Rafah, Palestina. 

Dilansir Tuturpedia dari AP News, hingga bulan Ramadan dimulai, diskusi mengenai gencatan senjata di Palestina masih belum membuahkan hasil. Diskusi yang melibatkan Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir ini pun dinilai alot. 

Namun, ketiga negara tersebut berharap mereka bisa menjadi perantara gencatan senjata menjelang hari raya yang biasanya penuh kegembiraan itu. 

Di mana gencatan senjata tersebut juga mencakup pembebasan puluhan sandera Israel dan tahanan Palestina, serta masuknya sejumlah besar bantuan kemanusiaan untuk mengatasi kelaparan yang menjadi permasalahan penting di Palestina saat ini. 

Bukan hanya itu, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mendesak Israel dan Hamas untuk menghormati semangat Ramadan dengan “membungkam senjata” dan membebaskan semua sandera.

Bantuan Makanan di Tengah Ramadan

Sementara itu, beberapa pihak masih berusaha memberikan bantuan kepada warga di Jalur Gaza menderita kelaparan. 

Salah satunya adalah para karyawan dan sukarelawan dari organisasi nirlaba Bank Pangan Mesir (Egyptian Food Bank/EFB). Organisasi ini mendapatkan sumbangan dari berbagai pihak, 95% di dalamnya merupakan sumbangan dari warga Mesir. 

“Kami menyediakan pasokan untuk sekitar 3.700 organisasi berbasis komunitas di seluruh negeri, dengan hampir 5 juta warga miskin yang terdaftar,” kata seorang direktur EFB, Ibrahim Shaheen.

Hingga saat ini, EFB telah mengirimkan lebih dari 7.000 ton pasokan makanan ke Gaza yang mereka anggap masih sedikit jika dibandingkan dengan kebutuhan mereka. 

Beberapa bantuan makanan yang diberikan antara lain kacang-kacangan, beras, gula, dan makaroni, sedangkan produk-produk lainnya meliputi kurma kering, keju, susu, minyak goreng, dan lain sebagainya.***

Penulis: Anna Novita Rachim.

Editor: Annisaa Rahmah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses