Indeks

Bukan Rp10.000, Purbaya Ungkap Harga Asli Pertalite Rp11.700 per Liter

Jakarta, Tuturpedia.com  — Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa akhirnya buka suara soal harga keekonomian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite. Selama ini, masyarakat membeli Pertalite dengan harga Rp10.000 per liter. Namun, menurut Purbaya, harga asli tanpa subsidi jauh lebih tinggi, yakni Rp11.700 per liter.

“Pertalite seharusnya Rp11.700 per liter. Jadi pemerintah memberikan subsidi Rp1.700 agar masyarakat bisa membeli dengan harga Rp10.000,” ujar Purbaya, dikutip Selasa (30/9/2025).

Harga Asli BBM dan Subsidi yang Ditanggung Negara

Selain Pertalite, Purbaya juga merinci harga keekonomian sejumlah komoditas energi lain yang selama ini mendapat subsidi dari pemerintah:

– Solar bersubsidi: harga asli Rp11.950 per liter, pemerintah menanggung subsidi Rp5.150 sehingga masyarakat cukup membayar Rp6.800.

– Minyak tanah (parafin): harga asli Rp11.150 per liter, dengan subsidi Rp8.650 sehingga harga di pasaran Rp2.500.

– LPG 3 kg: harga keekonomian Rp42.750 per tabung, setelah subsidi Rp30.000, harga jual ke masyarakat Rp12.750.

Tak hanya BBM, subsidi juga berlaku pada sektor listrik. Untuk pelanggan listrik rumah tangga daya 900 VA bersubsidi, tarif aslinya Rp1.800 per kWh. Namun berkat subsidi Rp1.200 per kWh, masyarakat cukup membayar Rp600. Bahkan untuk daya 900 VA non-subsidi, tarif yang seharusnya Rp1.800 tetap mendapatkan subsidi Rp400, sehingga menjadi Rp1.400 per kWh.

Subsidi di Sektor Pertanian

Purbaya menambahkan, subsidi tidak hanya diberikan untuk energi, tetapi juga bagi kebutuhan pokok sektor pertanian.

– Pupuk Urea: harga asli Rp5.558 per kg, disubsidi Rp3.308 sehingga petani cukup membayar Rp2.250.

– Pupuk NPK: harga asli Rp10.791 per kg, subsidi Rp8.491, dan harga ke petani hanya Rp2.300.

Alasan Pemerintah Tanggung Subsidi

Menurut Purbaya, subsidi yang digelontorkan pemerintah adalah bentuk keberpihakan fiskal kepada masyarakat. Tujuannya agar kebutuhan energi dan pertanian tetap terjangkau di tengah fluktuasi harga global.

“Subsidi ini untuk menjaga daya beli masyarakat. Tapi ke depan, kita juga perlu menajamkan sasaran supaya subsidi tidak salah sasaran dan justru lebih banyak dinikmati kelompok mampu,” tegasnya.

Implikasi bagi Masyarakat

Pengungkapan harga keekonomian ini menunjukkan betapa besar beban subsidi yang ditanggung APBN. Meski demikian, pemerintah tetap berupaya agar harga BBM, LPG, listrik, dan pupuk tidak memberatkan rakyat kecil.

Dengan angka subsidi yang mencapai ribuan rupiah per liter atau per kilogram, publik kini bisa lebih memahami besarnya peran pemerintah dalam menjaga kestabilan harga.
Penulis: Permadani T. || Editor: Permadani T.

Exit mobile version