Indeks

Bukan Pelit, Ini Makna Frugal Living yang Punya Banyak Manfaat Lengkap dengan Cara Menerapkannya

Cara menerapkan frugal living. FOTO: Pexels.com/Karolina Grabowska
Cara menerapkan frugal living. FOTO: Pexels.com/Karolina Grabowska

Tuturpedia.com – Belakangan ini, istilah frugal living tampaknya sedang ramai digunakan. Lantas, apa itu frugal living?

Sebagian besar orang menggap bahwa frugal living adalah sebuah gaya hidup supaya finansial terjaga.

Sebenarnya, frugal living memiliki arti yang lebih dalam. Berikut sengaja Tuturpedia.com rangkum dari berbagai sumber pada Minggu (24/9/2023) mengenai frugal living, mulai dari pengertian, manfaat dan cara menerapkannya.

Pengertian Frugal Living

Jika dilihat dari segi bahasa, frugal artinya hemat, sedangkan living yaitu hidup. Secara harfiah, frugal living merupakan gaya hidup yang hemat.

Dikutip dari situs Wealthsimple, frugal living ialah kesadaran mengenai pengeluaran dan fokus terhadap prioritas keuangan.

Gaya hidup frugal tidak berarti memangkas pengeluaran secara ekstrim, seperti memotong biaya bulanan dari yang awalnya Rp5 juta menjadi Rp500 ribu.

Apabila ingin menerapkan gaya hidup ini, Anda harus melakukan sejumlah langkah-langkahnya.

Contohnya, dengan membuat pengeluaran prioritas, melakukan investasi keuangan, hingga membuat evaluasi pengeluaran.

Berbeda dengan Pelit

Banyak orang mengira bahwa frugal living itu sama dengan pelit, padahal keduanya berbeda. 

Orang yang pelit biasanya mengalihkan pengeluarannya untuk hal lain yang mungkin tidak penting atau bukan prioritas.

Sedangkan, penganut gaya hidup frugal mengalihkan pengeluarannya untuk hal yang menjadi prioritas dan kebutuhan. 

Manfaat dari Frugal Living

Penerapan frugal living ternyata baik untuk lingkungan, serta membuat Anda bisa menabung lebih banyak, berikut penjelasannya.

  • Mempunyai Lebih Banyak Tabungan

Gaya hidup yang hemat memungkinkan Anda untuk menyisihkan lebih banyak uang untuk ditabung atau diinvestasikan untuk masa depan.

Dengan begitu, Anda tidak perlu khawatir dengan kondisi finansial di masa yang akan datang.

  • Bagus untuk Lingkungan

Selain baik untuk diri sendiri, frugal living ternyata juga baik untuk lingkungan.

Sebab, makin sedikit barang yang dibeli, maka barang yang tidak terpakai juga makin sedikit.

Dalam memproduksi suatu barang, dibutuhkan banyak energi. Misalnya energi listrik yang dibutuhkan untuk menghidupkan mesin yang memproduksi barang tersebut.

Oleh karena itu, tidak memiliki banyak barang berarti kebaikan untuk lingkungan.

Cara Menerapkan Frugal Living

Setelah membaca pengertian dan manfaat dari frugal living, apakah Anda mulai tertarik untuk menerapkannya? Jika iya, yuk mulai dengan langkah berikut.

  • Atur Pengeluaran untuk Makanan

Hal pertama yang dapat dilakukan adalah mengatur pengeluaran untuk makanan.

Anda bisa mencoba untuk memasak sendiri, lantaran membeli makanan di luar terkadang lebih mahal daripada memasak sendiri.

Anda tentunya masih boleh membeli makan atau jajan di luar jika hanya sesekali, seperti ketika merayakan pesta ulang tahun yang sederhana.

  • Tabung dan Investasikan Uang

Saat terdapat sisa uang, cobalah untuk menabung atau menginvestasikan uang tersebut.

Pastikan untuk memilih tempat yang aman untuk menabung dan berinvestasi.

  • Lakukan Perbandingan Harga

Tidak ada salahnya untuk membandingkan harga supaya bisa menemukan penawaran yang lebih baik.

Siapa tahu Anda bisa menemukan harga yang lebih rendah dengan benefit yang lebih banyak.

Dalam melakukan hal ini, memang dibutuhkan ketelitian dan analisa yang dalam.

  • Manfaatkan Diskon dan Promo

Biasanya, suatu perusahaan menawarkan diskon dan promo untuk menarik pembeli. Anda boleh memanfaatkan momen tersebut supaya lebih berhemat.

Namun, jangan sampai diskon dan promo ini justru membuat Anda impulsif.

  • Beli Barang yang Berkualitas

Ketika hendak membeli barang, pastikan Anda benar-benar membutuhkan barang tersebut dan memilih barang dengan kualitas baik.

Cobalah fokus dengan nilai barang tersebut, bukan harganya.

Contohnya, Anda ingin membeli sepatu, lalu dihadapkan dengan pilihan A dan B. Sepatu A seharga Rp100 ribu dengan bahan yang mudah rapuh. Sedangkan, sepatu B seharga Rp1 juta dengan bahan yang kuat.

Meskipun lebih mahal, penganut frugal living akan membeli sepatu B, karena lebih tahan lama digunakan.

Tunggu apalagi? Yuk segera terapkan gaya hidup frugal supaya finansial lebih terjaga dan memberikan dampak baik bagi lingkungan.***

Penulis: Ixora F.

Editor: Nurul Huda

Exit mobile version