banner 728x250

Bukan Lahir dari PBNU, Miftachul Akhyar Sebut Prabowo dan Gerindra Lebih Terasa NU

TUTURPEDIA - Bukan Lahir dari PBNU, Miftachul Akhyar Sebut Prabowo dan Gerindra Lebih Terasa NU
Rais Aam kenang kebersamaan dengan Prabowo sejak 1996.
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Rais Aam PBNU, K.H. Miftachul Akhyar, menghadirkan sebuah harapan tulus saat ia merentangkan doa-doa untuk masa depan pemerintahan yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto, yang terpilih sebagai presiden untuk periode 2024-2029. 

Miftachul Akhyar menyatakan doanya pada sebuah acara halal bihalal yang diadakan oleh PBNU di Jakarta. Kehadiran doa-doa tersebut menjadi pijakan untuk memandu langkah-langkah pemerintahan yang akan datang.

“Kita doakan beliau bisa menjalankan amanat yang besar, berat, dan penuh tantangan ini sukses,” tutur Miftachul Akhyar, Minggu (29/4).

Dia tidak hanya mendoakan kesuksesan bagi Prabowo dalam memimpin negara, tetapi juga menegaskan urgensi akan kepemimpinan yang adil. 

“Kalau saya punya doa yang mustajab, doa itu akan saya hadiahkan kepada pejabat pemerintah, kepada penguasa, karena kalau didoakan, lalu melaksanakan tugas dengan baik yang merasakan adalah rakyat semuanya,” ucap Miftachul Akhyar.

Ia juga menyampaikan bahwa keadilan adalah fondasi yang akan mengukir jejak keberhasilan bagi pemerintahan Prabowo yang akan datang.

Lebih jauh lagi, Miftachul Akhyar menyoroti komitmen dan dedikasi Prabowo dalam mencari bimbingan dan arahan dari NU, sebuah hal yang ia kagumi. 

“Saya kenal lama dengan beliau sejak saya di PBNU Jakarta Timur, masih wakil Rais Aam, mungkin pada 1996-1997 beliau datang memenuhi undangan seminar di PBNU. Saya mendengar betapa arahan-arahan luar biasa, cemerlang, dan sangat dibutuhkan di masa-masa yang akan datang,” katanya.

Bahkan, ketika Prabowo mengundangnya ke Hambalang pada 2013, Miftachul Akhyar terkesan dengan instruksi Prabowo kepada semua anggota dewan fraksi Gerindra untuk berkunjung ke PBNU dan meminta petunjuk dari mereka. 

“Ini saya nggak habis berpikir Gerindra partai yang tidak lahir dari PBNU, tapi begitu terasa rasa NU-nya dan rasa selalu ingin mendapat bimbingan arahan dari PBNU, Insya Allah sampai sekarang ini komitmennya,” ungkap dia.

Hal ini menunjukkan betapa Prabowo, meskipun berasal dari latar belakang politik yang berbeda, tetap menghargai dan mencari bimbingan dari tradisi dan nilai-nilai keagamaan yang diwakili oleh NU.

Sementara itu, Wakil Rais ‘Aam PBNU, K.H. Anwar Iskandar, juga ikut serta dalam menghadirkan doa-doa yang penuh harapan untuk masa depan Prabowo dan pasangannya, Gibran, yang terpilih sebagai presiden dan wakil presiden. 

“Marilah Pak Prabowo dan Gibran kita doakan mudah-mudahan selalu diberi kesehatan oleh Allah, diberi keselamatan oleh Allah, diberi kesukseskan memimpin bangsa ini oleh Allah, diberi perlindungan dan rida dari Allah, aamiin,” ucapnya.***

Penulis: Muhamad Rifki

Editor: Nurul Huda