banner 728x250

Bukan Hanya Perundungan, Menkes Budi Ungkap Ada Pelecehan Seksual dalam Kasus Perundungan PPDS

TUTURPEDIA - Bukan Hanya Perundungan, Menkes Budi Ungkap Ada Pelecehan Seksual dalam Kasus Perundungan PPDS
Menkes Budi Gunadi sebut perundungan di PPDS sudah keterlaluan. Foto: Tangkapan Layar YouTube LPDP RI
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin ungkap bentuk dugaan perundungan yang terjadi di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip). 

Dikutip Tuturpedia.com, Rabu (4/9/2024), Menkes Budi mengatakan jika perundungan yang terjadi di PPDS itu sudah keterlaluan. 

Mirisnya, korban ternyata bukan hanya mengalami perundungan secara fisik namun juga mental, bahkan juga adanya pelecehan seksual hingga pemerasan. 

Hal tersebut diungkap Budi di Rumah Sakit Ngurah Denpasar Bali, Senin (2/9/2024). Ia menegaskan soal kebiasaan buruk di lingkungan pendidikan dokter dengan alasan membentuk karakter yang tangguh itu tidak dibenarkan serta harus dihilangkan. 

Ia bahkan mengatakan perundungan di PPDS sudah ada sejak puluhan tahun lalu dan tradisi ini sudah mengakar. 

“Perundungan ini sudah puluhan tahun tidak pernah bisa diselesaikan secara tuntas karena memang kurang komitmen dari para stakeholder,” ungkap Budi. 

Dikatakan olehnya, semenjak menjabat, ia sudah tiga kali meminta agar praktik ini dihilangkan. 

“Nah kemarin sebenarnya saya sendiri sejak menjabat, ini kali ketiga saya meminta agar ini dihilangkan,” ujarnya. 

Menurutnya, pendidikan profesi seperti polisi, TNI, dan pilot juga butuh ketangguhan mental, bukan berarti dibentuk dengan praktik perundungan. 

“Banyak profesi-profesi lain yang perlu tangguh, perundangan ini selalu dibilang supaya tangguh, TNI polisi juga apa kurang tangguh? Pilot juga harus tangguh dan mereka bisa dilatih tanpa perundungan,” jelasnya. 

Budi menegaskan praktik perundungan yang terjadi di PPDS sudah keterlaluan karena bukan hanya secara fisik namun juga mental. 

“Perundangan ini kan sudah keterlaluan. Itu benar-benar dirundung secara fisik dan mental. Kemudian ada sexual harassment (pelecehan seksual) juga, diminta uang juga,” kata Budi.

Sebelumnya diketahui seorang dokter PPDS di Undip ditemukan tewas di kamar kosnya pada Senin (12/8/2024). 

Ia diduga meninggal lantaran tak kuat menerima perundungan dari seniornya. Dokter muda ini akhirnya memutuskan mengakhiri hidupnya dengan cara menyuntikkan obat penenang ke tubuhnya sendiri. 

Usai kejadian itu, Kemenkes pun segera menutup program PPDS anestesi di Universitas Diponegoro.***

Penulis: Niawati

Editor: Annisaa Rahmah