Tuturpedia.com – Di hari Rabu, 18 September 2024, gelombang kedua ledakan pager dilaporkan kembali terjadi di Lebanon, sebagian besar terjadi di Beirut.
Namun, di hari yang sama bukan hanya pager yang meledak, tapi beberapa elektronik lainnya seperti iPhone, laptop, hingga kunci keamanan elektronik.
Hingga hari Rabu (18/9/2024) pukul 21:00 waktu setempat, Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan 14 orang tewas dan 500 orang terluka dalam gelombang ledakan baru tersebut. Serangan yang diduga menargetkan anggota Hizbullah in melukai anak-anak dan petugas kesehatan.
Berbeda dengan ledakan pager yang terjadi di jalan umum, beberapa elektronik yang meledak di hari yang sama terjadi di di apartemen, rumah, dan toko (sekitar 60 kasus), serta mobil (sedikitnya 15 kasus). Bukan hanya itu, prosesi pemakaman pejabat Hizbullah yang tewas dalam ledakan kemarin juga ikut kembali terkena ledakan.
Dikutip dari laman ITC, Kamis (19/9/2024), beberapa sumber mengeklaim bahwa ledakan terjadi di beberapa elektronik yang menggunakan baterai. Elektronik tersebut termasuk iPhone Apple dan telepon pintar lainnya, laptop, skuter, moped, walkie-talkie, panel surya, kunci elektronik, dan peralatan dapur.
Atas terjadinya ledakan yang beruntun ini, Hizbullah juga meledakkan stasiun komunikasi stasioner yang bergerak di gedung-gedung dan mobil-mobil. Hal ini dilakukan agar seluruh barang elektronik tersingkirkan terlebih dahulu.
Selain itu, di tempat-tempat ramai, perwakilan dari anggota Hizbullah memerintahkan warga Lebanon untuk mematikan alat elektroniknya terlebih dahulu hingga situasi dirasa aman.
Serangan di Lebanon dilaporkan menewaskan sembilan orang dan melukai lebih dari 2.700 orang. Menteri Kesehatan Lebanon mengatakan 200 korban luka berada dalam kondisi kritis. Sementara itu, banyak korban mengalami cedera wajah, terutama pada mata, tangan, dan perut.
Ribuan pager milik anggota Hizbullah meledak secara bersamaan pada hari Selasa (17/9/2024), menyebabkan organisasi militan yang didukung Iran itu menyalahkan Israel.
Diketahui Israel yang diduga kuat berada di balik serangan itu melakukannya dengan menyembunyikan bahan peledak di dalam ribuan pager tersebut. Sedikitnya satu hingga dua ons bahan peledak ditanam di samping baterai masing-masing pager, bersama dengan sakelar yang memungkinkan peledakan jarak jauh.
Sementara itu, pada gelombang serangan kedua, Israel menargetkan radio genggam yang digunakan oleh anggota Hizbullah.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Annisaa Rahmah