Tuturpedia.com – Aksi protes yang dilakukan Erling Haaland kepada wasit Simon Hooper pada laga melawan Tottenham, Minggu (3/12) rupanya masih “diampuni” oleh Football Association (FA).
Meski demikian, FA yang merupakan organisasi yang mengatur kompetisi sepak bola Inggris tetap tidak membiarkan aksi tersebut.
Buntutnya, justru Manchester City lah yang mendapatkan hukuman karena dinilai gagal mengendalikan perilaku pemainnya.
Tak hanya menunjukkan aksi protes di lapangan, Haaland juga masih mengekspresikan kekesalannya di media sosial pasca pertandingan.
Penyerang asal Norwegia tersebut me-repost unggahan berisi klip yang menunjukkan momen kontroversial tersebut di akun X (Twitter) miliknya, @ErlingHaaland.
Tak hanya sampai di situ, Haaland bahkan menambahkan caption, “Wtf.”
Menurut keterangan yang dihimpun Tuturpedia.com dari ESPN pada Selasa (5/12), sebenarnya unggahan Haaland di akun media sosialnya tersebut tidak melanggar peraturan sama sekali.
Bahkan, tindakannya dengan mengonfrontasi wasit Simon Hooper di lapangan pun tidak dikenai sanksi.
Hanya saja, FA menilai bahwa insiden tersebut melanggar peraturan FA mengenai perilaku pemain. Tepatnya peraturan pada poin E20.1 dalam FA Rule.
“Manchester City telah didakwa karena pelanggaran atas FA Rule E20.1 setelah para pemain mengepung ofisial pertandingan pada pertandingan Liga Inggris melawan Tottenham Hotspur pada Minggu, 3 Desember 2023,” tulis pernyataan resmi FA.
“Diduga bahwa pada menit ke-94 pertandingan, pihak klub gagal memastikan bahwa para pemain mereka berperilaku dengan layak. Manchester City memiliki waktu hingga Kamis, 7 Desember 2023, untuk merespons dakwaan ini,” lanjut pernyataan FA.
Aksi protes tersebut dipicu oleh keputusan wasit Simon Hooper yang meniup peluit ketika City tengah mendapatkan momentum serangan.
Pada saat itu, Jack Grealish sukses menerima umpan Haaland dan tengah berlari menuju gawang Tottenham.
Pasca keputusan Hooper meniup peluit yang seketika menghentikan momentum tersebut, Haaland bersama dengan Ruben Dias dan Mateo Kovacic langsung mengerubungi sang wasit untuk melakukan protes.***
Penulis: K Safira
Editor: Nurul Huda
