Tuturpedia.com – Adul akhirnya memberikan klarifikasi mengenai rumor yang beredar tentang dirinya yang diduga mengalami kebutaan akibat glaukoma.Â
Spekulasi ini muncul setelah perbincangan di podcast antara Kiky Saputri dan Pandji Pragiwaksono.Â
Dalam percakapan tersebut, muncul dugaan bahwa Adul mengalami masalah penglihatan karena glaukoma.Â
Namun, saat dikonfirmasi, pelawak yang dikenal akrab dengan Komeng ini memberikan penjelasan yang tegas.
“Nggak ada apa-apa, nggak ada glaukoma apalagi sampai buta. Apaan sih itu glaukoma? Ini masih bisa lihat jelas,” kata Adul di acara Pagi Pagi Ambyar, Transmedia, Jakarta Selatan, Kamis (20/6/2024).
Adul kemudian menjelaskan alasan mengapa dia sering terlihat memakai kacamata, terutama di pagi hari.
Menurutnya, ia memakai kacamata hanya karena tidak tahan dengan silau matahari, dan selebihnya kondisinya baik-baik saja.
“Ini kenapa kalau pagi pakai kacamata? Karena saya nggak kuat sama silaunya matahari saja sih sudah itu saja, selebihnya aman alhamdulillah,” ungkap Adul.
Mendengar kabar bahwa dirinya disebut mengidap glaukoma hingga buta, Adul merasa terkejut dan miris, tetapi dia memilih untuk tidak terlalu memikirkannya.Â
Adul menambahkan bahwa meskipun banyak pemberitaan tentang dirinya yang disebut mengidap glaukoma hingga buta, dia tidak ingin mempermasalahkannya.
Dia menjelaskan bahwa itu adalah lemak yang sudah lama ada dan tidak mengganggu penglihatannya.Â
“Ini udah lama, gak apa-apa. Kata dokter cuma lemak. Gak ganggu penglihatan. Apalagi kalau lihat duit cepean, jelas banget,” kata pria yang kini berumur 40 tahun itu.
Adul juga menjelaskan bahwa meskipun lemak di matanya tidak mengganggu, dokter menyarankan untuk diangkat dengan operasi. Namun, rencana operasi tersebut tertunda karena pandemi COVID-19.Â
“Tapi waktu itu kan Covid, jadi ditunda operasinya. Kata dokter tinggal dipletek doang ini. Pandangan saya jelas, jelas banget,” ujar Adul.
Apa itu Glaukoma?
Glaukoma adalah gangguan penglihatan yang disebabkan oleh kerusakan saraf mata akibat tekanan yang meningkat di dalam mata.Â
Kondisi ini terjadi ketika cairan bening yang diproduksi di bagian belakang mata, yang disebut aqueous humor, menumpuk di bagian depan mata.
Jika saluran yang biasanya mengeluarkan cairan ini tersumbat, tekanan di dalam mata akan meningkat, merusak saraf optik, dan lama kelamaan dapat menyebabkan kebutaan.
Glaukoma merupakan penyebab kebutaan kedua terbesar di dunia, terutama bagi mereka yang berusia 40 tahun ke atas.
Di Indonesia, banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka menderita penyakit ini, sehingga penting untuk meningkatkan kesadaran tentang glaukoma dan pentingnya pemeriksaan mata secara rutin.***
Penulis: Muhamad Rifki
Editor: Nurul Huda











