Tuturpedia.com – Polusi udara saat ini menjadi salah satu masalah krusial terutama di kota-kota besar, termasuk di Indonesia. Masalah ini menjadi penyebab utama penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Hanya saja, polusi udara rupanya tak hanya berdampak buruk bagi saluran pernapasan. Karena ternyata dampaknya juga bisa terasa di kulit.
Dilansir dari laman Harpers Bazaar UK pada Senin (28/8/2023), para ilmuwan menyebutkan bahwa polusi dari lalu lintas mengandung partikel-partikel kecil bernama PM yang bisa meningkatkan age spot dan keriput, nitrogen dioksida (NO2) yang memicu inflamasi dan penuaan dini, serta polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH) yang juga bisa menyebabkan inflamasi dan kemerahan.
Menurut penjelasan Dr. Anthony Rossi, seorang dermatologis terkemuka, polusi udara, hidrokarbon, dan asap kabut bisa mengganggu skin barrier. Pasalnya, pencemaran udara tersebut dapat merusak kolagen dan mengoksidasi lapisan lipid pada kulit. Dampaknya, kulit jadi tidak bisa menyimpan air sehingga lebih rentan terserang infeksi maupun bakteri.
Dr. Nina Ball, seorang pakar kecantikan, menjelaskan lebih lanjut bahwa ada juga studi yang menunjukkan bahwa partikel-partikel dan radiasi UV dapat meningkatkan proses penuaan pada kulit secara signifikan. Sayangnya, partikel-partikel tersebut punya ukuran lebih kecil daripada ukuran pori-pori kulit.
Mengingat bahwa skin barrier merupakan “lini pertahanan” pertama kulit, rusaknya skin barrier bisa membuat kulit jadi lebih rentan bermasalah. Seperti kulit kering, rosacea, eczema, kulit yang jadi semakin sensitif, dan penuaan pada kulit yang lebih cepat.
Kandungan Skincare untuk Melawan Polusi Udara
Walaupun kulit yang berpori membuatnya rentan menyerap kotoran seperti asap rokok maupun polusi dari jalan raya, keberadaan pori-pori tersebut juga bisa membantu kulit menyerap kandungan skincare untuk melindunginya.
Dr. Ball menyebutkan beberapa kandungan yang sangat bermanfaat bagi skin barrier agar semakin kuat dalam melawan polusi. Contohnya seperti ceramide, asam lemak, niacinamide, dan bahan-bahan yang mampu menahan air seperti panthenol, glycerin, dan hyaluronic acid.
Kemudian ada vitamin C dan serum kaya antioksidan yang sangat bermanfaat untuk melindungi kulit sekaligus membalik kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas dari polusi udara.
Tips Perlindungan dan Perawatan Kulit Setelah Terpapar Polusi
1. Cuci muka setelah beraktivitas.
Setelah beraktivitas sepanjang hari, wajar jika kulit terpapar polusi. Dr. Rossi menyarankan untuk mencuci muka setelah pulang dan selesai beraktvitas sebagai langkah yang sangat penting.
Untuk jenis produknya, ia menyarankan jenis biphasic oil cleanser yang bisa menyingkirkan kotoran dan polusi tanpa membuat kulit kering. Pasalnya, jenis oil cleanser seperti ini memiliki campuran antara minyak dengan air.
2. Pakai sunscreen/sunblock.
Sinar UVA dapat merusak kolagen yang berpengaruh terhadap kesehatan kulit. Untuk itu, pastikan kamu menggunakan sunscreen atau sunblock dengan tingkat SPF yang cukup agar bisa menangkal bahaya dari sinar UVA tersebut.
3. Konsumsi suplemen.
Tips berikutnya adalah mengonsumsi suplemen kolagen. Tujuannya adalah untuk meningkatkan elastisitas dan memperbaiki kerusakan pada kulit.
4. Jaga kebersihan kulit.
Pastikan bahwa kulit selalu terlindungi dari bakteri, terutama jika skin barrier sudah bermasalah. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga kulit wajah selalu bersih dan hindari memegang wajah dengan tangan kotor.
5. Gunakan produk pelembap dengan konsentrasi tinggi di malam hari.
Pemilihan produk skincare untuk malam hari dengan kandungan melembapkan sangat direkomendasikan di malam hari. Dengan begitu, kelembapan tetap terjaga di kulit semalaman sementara tubuh memulihkan diri selama kamu beristirahat.
Nah, itulah yang bisa dilakukan sebagai tindakan perlindungan dan perawatan kulit yang telah terpapar polusi. Semoga membantu, ya!***
Penulis: K Safira
Editor: Nurul Huda