banner 728x250

Bukan Awan Kinton! Berikut Penjelasan BMKG Terkait Gumpalan Awan di Murung Raya yang Viral di Medsos

Penampakan benda yang disebut awan kinton di Kalteng. Foto: x.com/kegblgnunfaedh
Penampakan benda yang disebut awan kinton di Kalteng. Foto: x.com/kegblgnunfaedh
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Media sosial (medsos) sempat dihebohkan dengan video bernarasi gumpalan putih mirip awan yang jatuh di tanah. 

Dikutip Tuturpedia.com, Selasa (19/11/2024), video tersebut diunggah oleh akun Instagram @undercover pada Sabtu (16/11/2024) yang memperlihatkan gumpalan putih mirip awan melayang di udara. 

Kemudian tampak beberapa orang mengenakan seragam Adaro Energi menghampiri awan tersebut, yang disebut awan kinton jatuh ke permukaan tanah dengan kondisi masih utuh. 

Adapun awan kinton sendiri merupakan awan terbang yang kerap muncul dalam animasi Jepang berjudul Dragon Ball

Terkait munculnya video gumpalan putih mirip awan, pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun memberikan penjelasannya yang diwakili oleh Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Ida Pramuardani.

Ida mengatakan jika awan tidak pernah jatuh ke permukaan tanah dalam bentuk gumpalan padat. 

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan jika awan memiliki partikel yang kecil dan ringan tersebar dengan kerapatan rendah sehingga besar kemungkinan jatuh ke tanah dalam bentuk gumpalan padat. 

“Awan tidak pernah jatuh ke bumi sebagai gumpalan padat, karena partikelnya sangat kecil dan ringan, tersebar dengan kerapatan rendah dan arus udara gaya angkat atmosfer menjaga partikel tetap tersuspensi,” papar Ida. 

Ida menerangkan, awan seolah-olah dapat terlihat turun ke permukaan bumi lantaran kondisi atmosfer serta mekanisme fisik yang memberikan pengaruh pada posisi awan di atmosfer. 

Adapun terkait kemunculan benda mirip awan di Kalteng, ia mengatakan pihaknya perlu mengumpulkan data dan informasi lebih detail untuk memeriksanya. 

Sementara itu, menurut Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani di Jakarta, Sabtu (16/11/2024) menjelaskan jika fenomena yang terjadi di Murung Raya, Kalimantan Tengah kemungkinan besar bukanlah awan melainkan kondensasi uap air atau gas. 

“Fenomena tersebut kemungkinan besar bukan awan alami, melainkan kondensasi uap air atau gas akibat aktivitas manusia yang terjadi di wilayah pertambangan,” ujar Andri Ramdhani.

Senada dengan Andri, Head of Corporate Communication PT Adaro Energy Tbk, Febriati Nadira menyebutkan jika benda mirip awan yang jatuh di tambang Adaro di Muara Tuhuk, Murung Raya, Kalteng merupakan busa, yang diketahui jatuh pada Jumat (15/11/2024) sekitar pukul 06.00 hingga 07.00 Wita. 

“Iya benar kejadiannya, tapi itu busa,” kata Nadira, Sabtu (16/11/2024).***

Penulis: Niawati

Editor: Annisaa Rahmah