banner 728x250

Budiman Ungkap Program SDM Prabowo-Gibran, Capai Indonesia Emas 2045 dengan Pendidikan

TUTURPEDIA - Budiman Ungkap Program SDM Prabowo-Gibran, Capai Indonesia Emas 2045 dengan Pendidikan
Budiman ungkap program SDM Prabowo-Gibran, capai Indonesia Emas 2045 dengan pendidikan. Foto: Dok.TKN Prabowo-Gibran
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko mengungkapkan program kerja yang akan dilakukan paslonnya dalam memberdayakan sumber daya manusia (SDM). 

Hal ini sesuai dengan debat capres 2024 terakhir malam ini, Minggu (4/2/2024), yang di antaranya membahas soal pendidikan dan SDM.

Budiman mengatakan, Indonesia tidak boleh kehilangan kesempatan mencapai Indonesia Emas 2045. Kesempatan itu hanya bisa didapatkan dengan SDM dan sistem pendidikan yang kuat. 

“Target mencapai SDM yang kuat menuju Indonesia emas 2045 adalah prioritas Prabowo-Gibran dalam menyusun program kerja, terutama pendidikan. Jendela kesempatan kita untuk membangun SDM hanya 8-10 tahun maksimal,” kata Budiman di Jakarta, Minggu pagi (4/1/2024). 

Budiman pun menjelaskan sejumlah solusi yang akan ditempuh oleh Prabowo-Gibran. Dia membaginya menjadi 3 bagian bagian solusi, yaitu Solusi Pra-Sekolah, solusi pendidikan dasar dan menengah, dan solusi pendidikan tinggi. 

Solusi Pendidikan Mencapai Indonesia Emas 2045

Dalam solusi pra-sekolah, mantan politisi PDIP ini menjelaskan bahwa paslonnya akan berinvestasi sejak anak Indonesia masih dalam kandungan. 

“Kita harus memastikan anak-anak Indonesia, memiliki potensi tumbuh kembang yang baik, stunting bisa diminimalisir, baik secara fisik dan nalar, (anak) harus tumbuh maksimal. Oleh sebab itu, pemberian bantuan vitamin dan gizi kepada ibu hamil menjadi pilihan,” ucap Budiman. 

“Selain itu kita juga harus membangun critical intelligence anak dari usia sebelum sekolah. Edugames harus dimulai dari usia PAUD. Anak-anak Indonesia harus dibiarkan bermain dan mulai mengembangkan nalar sebelum duduk di bangku pendidikan dasar,” lanjutnya. 

Saat di usia sekolah dasar dan pendidikan menengah, Budiman melihat perlunya memperbaiki skema sistem pendidikan Indonesia, terutama dalam standar kompetensi nasional. 

Menurutnya, Indonesia perlu membuat standar kompetensi nasional sesuai dengan konsep kecerdasan inti atau core intelligence, yaitu kecerdasan memahami realita alam, sosial, kecerdasan berhitung, kecerdasan mengekspresikan ide baik lisan maupun tulisan dan kecerdasan penguasaan minimal dua bahasa.

“Ini akan mengurangi kebutuhan pelajaran wajib. Sehingga siswa bisa memiliki waktu luang untuk belajar hal lain di luar kecerdasan inti,” ungkap dia. 

“Selain itu negara harus turun tangan dalam memberikan anggaran Edupay, di mana siswa dan guru harus mendapatkan subsidi membeli buku dan aplikasi yang terkurasi,” tambahnya. 

Sementara di solusi pendidikan yang lebih tinggi, Budiman menyebut ide besar yang diambil adalah memerdekakan masyarakat untuk membuktikan diri dalam penguasan ilmu tanpa batasan usia dan tempat. 

“Kita membayangkan adanya sistem kompetensi nasional (SKN) di level lulus kuliah atau bekerja. Sehingga kita berharap adanya pemisahan antara proses belajar dengan proses ujian. Negara menyelenggarakan ujian untuk mata kuliah terstandarisasi,” lanjut Budiman.

“Jadi siapapun bisa mengambil standar kompetensi. Belajar di level kuliah atau vokasi bisa dimanapun. Kampus tradisional, kampus online, hybrid, kamus industri, dan lainnya bisa ikut ujian. Yang penting kita menjamin evaluasi penilaiannya, yakni menguji hal yang tepat dengan cara yang tepat,” pungkasnya.

Penulis: Angghi Novita

Editor: Nurul Huda

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses