Tuturpedia.com – Sebanyak 126 negara di dunia bergabung pada konferensi BRICS untuk menunjukkan minat mereka dalam bergabung dengan blok tersebut dan menyingkirkan Dolar Amerika Serikat (AS).
Negara-negara berkembang kini berupaya mengakhiri ketergantungan pada Dolar AS untuk mempromosikan mata uang lokal dalam perdagangan.
Diskusi yang dihadiri ratusan negara tersebut atau dikenal sebagai International Municipal Forum (IMF) diadakan di Moskow pada Selasa, 27 Agustus 2024 dan Rabu, 28 Agustus 2024.
Forum IMF tersebut mencakup 13 bidang kerja, antara lain kerja sama kota internasional, ekonomi, teknologi digital, industri, energi, infrastruktur perkotaan, transpor, ekologi, pelayanan kesehatan, pendidikan, sains, budaya, olahraga, dan pariwisata.
Bukan hanya itu, acara ini juga akan mencakup lebih dari 70 acara bisnis dan pameran berskala besar, yang menampilkan pameran internasional tahunan dari DIGITECH+ and mechanical engineering: strategies and technologies.
Kemajuan BRICS di Tahun 2024
Aliansi BRICS telah menjadi bagian besar dari perubahan ekonomi global selama dua tahun terakhir. Dikutip dari laman Crypto Rank, Jumat (30/8/2024), negara-negara aliansi BRICS mendominasi daftar 10 ekonomi dengan pertumbuhan tercepat.
Dengan adanya pencapaian ini, blok BRICS makin mendorong Amerika Serikat jauh ke bawah dalam daftar tersebut.
Secara khusus, India, Tiongkok, dan Rusia semuanya masuk dalam lima besar. Sebaliknya, Amerika Serikat turun ke posisi 7. Tiongkok diprediksi tumbuh 4,5% pada tahun 2025, sedangkan Moskow diperkirakan tumbuh 3,2%.
India berada di posisi teratas pada daftar tahun 2024. IMF mencatat bahwa ekonomi negara itu diperkirakan tumbuh 6,5% pada tahun 2025 dan sudah menjadi negara dengan PDB terbesar kelima di dunia.
Selain itu, Brasil adalah negara BRICS tertinggi kedua dan masuk sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat ke-11. IMF memproyeksikan bahwa negara Amerika Selatan itu akan tumbuh 2,4% tahun depan. Bahkan, saat ini Brasil memiliki ekonomi terbesar kesembilan dalam hal PDB.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Annisaa Rahmah
