Tuturpedia.com – Tim operasi modifikasi cuaca dari BNPB, TNI Angkatan Udara, dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hingga hari ini masih menyemaikan sebanyak tiga ton garam atau natrium klorida (NaCl) ke beberapa kawasan awan penghujan potensial sesuai dengan pantauan satelit cuaca.
Penyemaian garam tersebut dilakukan dengan menggunakan pesawat operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas hujan yang dapat pemicu bencana hidrometeorologi di wilayah Jawa Barat, seperti banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi serta Cianjur pada Selasa, 3 Desember 2024 – Rabu, 4 Desember 2024.
Menurut tim operasi modifikasi cuaca dari BNPB, beberapa wilayah sasaran yang mendapatkan penyemaian adalah awan penghujan potensial di bagian Barat Daya Jawa Barat-Barat Laut Jawa Barat yang berada pada ketinggian 10.000-11.000 kaki atau lebih dari tiga kilometer.
Pihak BNPB menjelaskan bahwa proses penyemaian garam tersebut menggunakan metode jumping.
Dalam metode ini, bahan penyemaian, seperti garam atau bahan higroskopis lainnya, tidak disebar langsung di awan target, melainkan disekitarnya atau di lokasi tertentu dengan memanfaatkan angin atau aliran udara untuk “melompat” ke awan target.
Metode ini dapat mengoptimalkan proses merestribusi awan penghujan di langit Jawa Barat, sehingga intensitas hujan dapat diminimalkan.
Untuk melakukan modifikasi udara ini, BNPB menyiapkan setidaknya 50 ton garam untuk disemai di beberapa daerah di Jawa Barat. Sementara itu, untuk prosesnya, jajaran TNI Angkatan Udara siap mengerahkan pesawat pengangkut.
“TNI Angkatan Udara itu punya pelaksanaan operasi modifikasi cuaca. Kita gunakan pesawat Cassa 212, kadang CN235,” kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Ardi Syahri, Jakarta, Rabu (11/12/2024).
Modifikasi cuaca juga sempat dilakukan di Jakarta pada Sabtu, 7 Desember 2024 – Minggu, 8 Desember 2024. Menurut laman BMKG, Kamis (12/12/2024), modifikasi yang dilakukan di sekitar kawasan Jakarta terbukti mampu mengurangi intensitas hujan hingga 67% di beberapa wilayah, sehingga menurunkan risiko banjir dan genangan.
Untuk melakukan modifikasi udara ini, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan, bahwa proses tersebut dilakukan dengan melakukan penyemaian awan selama dua hari berturut-turut. Ada sebanyak lima sorti penerbangan dijalankan dengan mengangkut empat ton bahan semai untuk mengendalikan distribusi hujan di wilayah Jakarta.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Annisaa Rahmah















