Indeks

BMKG Ingatkan Suhu Panas Mencapai 38,4 Derajat di Beberapa Wilayah, Sampai Kapan Berlangsung?

Penyebab suhu panas di Indonesia. Foto: freepik.com/freepik
Penyebab suhu panas di Indonesia. Foto: freepik.com/freepik

Tuturpedia.com – BMKG mengeluarkan imbauan bagi masyarakat di sejumlah wilayah Indonesia terkait suhu panas maksimum harian yang kini mencapai hingga 38,4 derajat celsius. 

Berdasarkan pantauan terbaru tim meteorologi BMKG pada Senin siang, 28 Oktober 2024, Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mencatat suhu tertinggi dengan mencapai 38,4 derajat celsius.

Selain itu, suhu tinggi antara 35,4 hingga 36,4 derajat celsius turut dirasakan di berbagai daerah seperti Kota Lampung, Bulungan di Kalimantan Utara, Sikka di Nusa Tenggara Timur, Sidoarjo di Jawa Timur, Pekanbaru di Riau, dan Palembang di Sumatra Selatan. 

Sementara itu, suhu antara 34,6 hingga 34,9 derajat celsius terpantau di banyak wilayah, termasuk sebagian besar Jakarta, Banten, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Tengah.

Fenomena ini dipengaruhi oleh faktor minimnya tutupan awan serta posisi matahari yang tengah berada di atas garis khatulistiwa. 

Meski demikian, BMKG menegaskan bahwa kondisi suhu panas ini masih tergolong dalam batas normal dan tidak memengaruhi perubahan musim di Tanah Air.

Penyebab Cuaca Panas di Indonesia

Menurut Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, gerak semu matahari menjadi pemicu utama suhu panas saat ini. 

“Panas yang terjadi saat ini merupakan siklus panas terik harian akibat pergerakan semu matahari. Pada bulan Oktober, posisi Matahari berada di sekitar 8 hingga 9 derajat Lintang Selatan,” tutur Guswanto, Selasa (29/10/2024).

Hal ini memicu wilayah seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara menerima paparan sinar matahari langsung dengan intensitas tinggi. 

Selain itu, kawasan selatan Indonesia masih berada di musim kemarau dan dalam fase transisi menuju musim penghujan, memperparah panas di daerah tersebut.

Guswanto menambahkan, minimnya tutupan awan di beberapa wilayah selatan seperti Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara disebabkan oleh pengaruh angin Muson Timur, yang turut mendorong peningkatan suhu di daerah tersebut.

Prediksi dan Langkah Antisipasi Suhu Panas di Indonesia

BMKG memperkirakan kondisi panas ini masih akan berlangsung dalam beberapa waktu ke depan. Siklon tropis Kong-rey yang menjauhi wilayah Indonesia, serta gelombang ekuator Rossby yang aktif, diperkirakan mendukung pembentukan awan hujan dalam beberapa waktu ke depan. 

Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani menyampaikan bahwa mulai munculnya hujan secara konsisten akan membantu menurunkan suhu permukaan, terutama di wilayah Jawa.

Seiring dengan kondisi suhu yang tinggi ini, BMKG memberikan sejumlah imbauan bagi masyarakat, khususnya di daerah yang terdampak, seperti Jawa hingga Nusa Tenggara Timur.

“Dengan diprediksi mulai turunnya hujan secara konsisten dalam beberapa waktu ke depan, maka suhu permukaan juga diprediksi akan menurun terutama di wilayah Jawa,” ungkap Ida.

Diharapkan masyarakat dapat memperbanyak konsumsi air agar terhindar dari dehidrasi, terlebih saat beraktivitas di luar ruangan. 

BMKG juga menyarankan untuk menggunakan pelindung seperti topi atau payung untuk menghindari paparan langsung sinar matahari, serta kacamata hitam dan tabir surya guna melindungi mata dan kulit dari radiasi UV. Terlebih, ditegaskan masyarakat tidak sembarangan melakukan pembakaran di lahan kosong, hutan, maupun penampungan sampah karena cuaca terik dapat memicu kebakaran. ***

Penulis: Muhamad Rifki

Editor: Annisaa Rahmah

Exit mobile version