Blora, Tuturpedia.com — Kabar gembira datang dari sektor investasi Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Setelah sukses menarik pabrik pengolahan kapur, PT Pentawira Agraha Sakti, pihak yang membawa investasi tersebut, Raman, memastikan akan menerima gelombang investasi padat karya yang signifikan, dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat dan pemerataan wilayah.
Raman, yang juga dipercaya mengurus perizinan PT Pentawira Agraha Sakti menyatakan komitmen untuk terus menarik investor baru ke Blora. Senin (13/10/2025).
“Untuk kedepannya, selalu bertekad menarik investor-investor lain ke Kabupaten Blora. Dan, saat ini juga udah ada wacana terkait investor masuk. Namun saat ini saya masih menyelesaikan tugas dari tanggung jawab saya dengan Pintawira,” ucapnya, Senin (13/10/2025).
Meskipun menyambut antusiasme investor, Raman menyoroti bahwa kendala terbesar yang masih perlu dibenahi oleh Pemerintah Kabupaten Blora adalah masalah regulasi, khususnya yang berada di kewenangan kementerian lingkungan.
Ia menilai birokrasi legalitas dan perizinan saat ini sudah cukup baik dan maju. Namun, tantangan dari sisi regulasi eksternal pemerintah daerah perlu mendapat perhatian lebih agar aliran investasi besar ini dapat berjalan mulus tanpa hambatan yang berarti.
“Kalau yang perlu dibenahi kendalanya, dibilang ada iya nggak ada lah. Tapi, kadang-kadang di kewenangan dokumen lingkungan yang bisa dibilang agak susah. Namun, terkait regulasi legalitas dan perijinannya itu sangat mudah, serta maju,” ungkapnya.
Mega Proyek Pemberdayaan Karung Jumbo
Lebih lanjut, pihaknya menuturkan bahwa PT Pentawira Agraha Sakti, yang saat ini tengah mempersiapkan pra-produksi pabrik kapur, telah merencanakan ekspansi besar di tahun 2028. Proyek ini tidak hanya membangun pabrik, tetapi juga mengusung konsep pemberdayaan masyarakat yang unik.
“Di tahun 2028, PT Pentawira Agraha Sakti
akan mengadakan pembangunan Pabrik Karung Jumbo Bag di lokasi yang sama. Nanti, juga menyuplai bakal karung, mulai dari menyediakan mesin jahit, dan benang kepada warga sekitar, khususnya ibu-ibu rumah tangga, untuk dibawa pulang dan dikerjakan dari rumah (home industry),” jelasnya.
“Jadi, kita bawa bahan baku, pulang sambil ambil-ambil (karung) sambil bawa (bahan) lagi. Ini untuk pekerjaan ibu-ibu rumah tangga di rumah. Atau istilahnya pelatihan dulu,” jelasnya kembali.
PT Kasogi Siap Serap 6.000 Tenaga Kerja
Selain ekspansi Pentawira, Raman menyebut ada investor lain yang sedang intens mendekat, yakni PT Kasogi, yang bergerak di bidang persepatuan. Dan
Investasi di sektor ini diprediksi akan memberikan dampak penyerapan tenaga kerja yang luar biasa.
“Penyerapan tenaga kerja ini luar biasa, hampir 5.000 sampai 6.000 orang,” bebernya.
Disinggung, terkait dengan rencananya, lokasi investasi PT Kasogi? Ia, menjelaskan bahwasanya akan ditempatkan di wilayah Kecamatan Sambong. Hal ini sejalan dengan visi pemerataan ekonomi di Kabupaten Blora.
“Kita bagi satu-satu. Jika di Jiken ada Pentawira, Sambong ada sepatu (maksudnya PT Kasogi bidang sepatu yang akan membuat produk di sana, red), nanti ke depan lagi di Ngawen ada apa lagi, serta Todanan juga. Pemerataanlah istilahnya.” tambahnya, merujuk pada pentingnya penyebaran investasi agar pembangunan tidak terpusat.