Tuturpedia.com – Baru-baru ini, Bali sedang menjadi sorotan di media sosial lantaran munculnya sebuah nama “New Москва” atau “New Moscow” dalam bahasa Rusia di wilayah Canggu, Kuta Utara, Badung. Tentu saja kemunculan nama ini membuat khawatir sejumlah pihak.
Dikutip Tuturpedia dari akun Instagram @balisantuy pada Selasa (14/5/2024), banyak warganet yang berkomentar bahwa Bali akan dijajah oleh Rusia layaknya dahulu dijajah oleh Belanda.
“Kok di jajah? Kita sendiri yang jual tanah leluhur ke mereka,” tulis warganet @benn***.
“Bali akan di kuasai Rusia,” komentar salah seorang netizen melalui akun @arth***.
Kekhawatiran semakin menjadi lantaran rupanya keberadaan warga negara asing (WNA) Rusia di Bali sudah semakin banyak, terlebih sejak perang antara Rusia dan Ukraina dimulai.
Rata-rata bule Rusia yang tinggal di Bali ini merupakan muda mudi usia produktif. Bali menjadi tujuan bagi wisatawan banyak orang Rusia dan Ukraina.
Bahkan daerah yang dikenal sebagai pulau dewata ini sudah terkenal sebagai lokasi kerja bagi mereka yang bekerja sebagai digital nomad.
Menurut Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Barron Ichsan, tercatat sejak 1 tahun terakhir, dari 2022 hingga Februari 2023, ada sekitar 17.874 orang Rusia datang ke Bali.
“Puncaknya pada Januari 2023 sebanyak 22.703, tetapi pada Februari 2023 ada penurunan lumayan jauh 17.874 orang,” kata Barron, Rabu (8/3) malam.
Tanggapan dari Dinas Pariwisata dan Polda Bali
Hebohnya kemunculan nama New Москва atau New Moscow ini pun ditanggapi oleh Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun.
Pihaknya mengaku tidak mempermasalahkan penamaan tersebut selama penduduknya tidak melanggar aturan serta norma Indonesia.
“Kalau di Bali ada New Moscow sebagai istilah, nggak masalah asalkan penduduk yang ada di tempat tersebut masih menaati segala peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, serta tidak menimbulkan permasalahan dengan masyarakat lokal yang ada di sekitarnya,” ujar Tjok Bagus.
Kendati demikian, dia mengatakan akan melakukan pengecekan aktivitas di tempat bernama New Moscow itu.
Senada dengan Dinas Pariwisata, Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan juga akan mengecek dan mendalami kasus munculnya nama New Moscow di peta wilayah Canggu itu.
“Peta itu, kita kan belum tau ini, kita kan dalami yang buat itu siapa atau hanya orang iseng-iseng. Tapi, yang berlaku di Indonesia sendiri belum ada perubahan peta-nya masih (bernama) Canggu, dicek di Google pun tidak ada nama sesuai yang dibuat dan diviralkan itu,” kata Kombes Pol Jansen.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda