Blora, Tuturpedia.com — Lingkungan SMPN 1 Blora mendadak ricuh pada hari Jumat (7/11/2025) menyusul insiden perundungan (bullying) serius yang dilakukan oleh sejumlah siswa kelas 7 terhadap kakak kelas mereka dari kelas 8. Kejadian ini sontak menghebohkan dan menjadi sorotan utama, memaksa pihak sekolah dan aparat penegak hukum segera turun tangan.
Kepala Sekolah SMPN 1 Blora, Ainur Rofiq, mengungkapkan keprihatinannya dan menegaskan bahwa penanganan kasus telah dilakukan secara cepat dan komprehensif.
“Kami langsung mempertemukan orang tua pelaku dan korban untuk mediasi, sekaligus memastikan kondisi psikologis korban,” ujar Ainur Rofiq pada Sabtu (8/12/2025).
Pembinaan Serius Libatkan Polsek dan PPA Polres
Ainur Rofiq menjelaskan bahwa sekolah tidak akan tinggal diam. Untuk memastikan pembinaan yang efektif dan sesuai prosedur hukum, pihak sekolah telah menggandeng sejumlah instansi terkait.
- Aparat Kepolisian: Pembinaan akan melibatkan langsung Polsek dan Polres Blora, termasuk Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Blora.
- Instansi Sosial: Koordinasi juga dilakukan dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial untuk pendampingan. Langkah ini diambil untuk mendalami motif perundungan, memberikan pembinaan yang tepat bagi para pelaku, serta memastikan pemulihan mental dan rasa aman bagi korban. Pendampingan psikologis bagi korban kini menjadi prioritas utama.
- Sikap Tegas dengan Nilai Pendidikan :
Pihak sekolah menegaskan akan menerapkan tindakan disiplin secara tegas, namun tetap berpegang pada nilai pendidikan dan kemanusiaan.
“Kami tidak ingin ada lagi kejadian serupa. Sekolah akan memperkuat pengawasan serta edukasi karakter kepada seluruh siswa,” tutup Ainur.
Kasus perundungan ini menjadi peringatan keras bagi semua pihak bahwa kekerasan di lingkungan sekolah adalah ancaman serius terhadap perkembangan mental anak.
Diperlukan sinergi antara sekolah, orang tua, dan aparat untuk menjadikan institusi pendidikan sebagai tempat yang benar-benar aman dan mendidik.















