Indeks

Bicara soal Transisi Peralihan Kekuasaan, Prabowo Jadi Sorotan Media Asing

Pemaparan Prabowo menjadi sorotan media asing. Foto: Instagram.com/prabowo
Pemaparan Prabowo menjadi sorotan media asing. Foto: Instagram.com/prabowo

Jakarta, Tuturpedia.com – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menjadi pembicara utama dalam agenda Mandiri Investment Forum (MIF) di Jakarta pada Selasa (5/3/2024).

Pembicaraan Prabowo selaku calon presiden nomor urut 2 itu mendapat sorotan dari media asing.

Salah satunya Reuters, yang mengatakan bahwa Prabowo saat ini unggul jauh di atas dua rivalnya dalam Pilpres 2024 dan diprediksi akan menjadi presiden ke-8 Republik Indonesia.

Dalam sorotan Reuters, Prabowo yang saat ini mendapatkan hampir 60% suara nasional memberi sinyal bahwa dirinya akan berhati-hati menjaga fiskal supaya perekonomian negara tetap stabil begitu dia resmi dilantik nantinya.

Selain itu, Bloomberg dan Financial Times pun turut menyorot Prabowo yang berkeinginan dalam waktu lima tahun untuk mengupayakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8%.

Upaya tersebut akan didukung oleh pengumpulan pajak yang lebih tinggi dan fiskal, menjadi landasan kebijakan ekonomi Indonesia.

Adapun sorotan lainnya mengarah ke target penerimaan pajak sekitar 14%-16% dari Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu dengan meluaskan basis wajib pajak hingga tidak harus melewati kenaikan retribusi.

“Neraca perdagangan kita positif selama lima tahun terakhir. Cadangan kita sangat sehat, tetapi harus lebih baik di tahun yang akan datang. Kami bertekad untuk mempertahankan hal ini. Kita terbukti pruden,” ujar Prabowo dalam forum tersebut, seperti yang dilansir oleh Bloomberg.

Tentu penyampaian Prabowo di forum tersebut jadi sorotan, sebab menjadi kesempatan pertamanya tampil di depan publik usai Pilpres 2024 dilaksanakan.

Perkataan Prabowo dinilai menjadi upaya dalam menghilangkan kekhawatiran investor atas rencana kebijakan yang akan diterapkan olehnya, juga menjadi bayangan sekilas perihal apa yang menjadi visinya.

Di forum itu, media asing menyorot ungkapan Prabowo di mana dirinya menyebut optimis akan transisi peralihan kekuasaan dari Presiden Jokowi ke pemerintahan selanjutnya yang berjalan mulus. Hal ini tidak lepas dengan keberlanjutan kebijakan Jokowi.

Di bawah kepemimpinan Jokowi, Prabowo menuturkan bahwa Indonesia sudah menjadi salah satu pasar negara berkembang yang berpotensi di dunia hingga menjadi tujuan investasi.

Sementara itu, Financial Times mengatakan, sejak kepemimpinan Jokowi di tahun 2014 silam, kepala negara ini telah memposisikan Indonesia sebagai bagian penting dari rantai pasokan global untuk kendaraan listrik dan memanfaatkan cadangan nikel yang berlimpah di Indonesia.

Program makan siang dan susu gratis pun ikut disorot oleh media asing, yaitu dengan biaya yang digelontorkan sebesar Rp460 triliun atau sekiranya 2% dari PDB Indonesia.***

Penulis: Annisaa Rahmah.

Exit mobile version