Tuturpedia.com – Pasca kekalahan kontroversial Arsenal 1-0 dari Newcastle pada akhir pekan lalu, sang pelatih Mikel Arteta menegaskan bahwa ia tidak akan mengubah komentar yang ia buat.
Tak hanya itu saja, ia pun bersikeras bahwa tugasnyalah untuk membela klub dan para pemainnya.
Pada laga yang berlangsung Sabtu (4/11) malam waktu Inggris, Arteta menyebut gol Anthony Gordon pada menit ke-64 tersebut tidak bisa diterima dan memalukan bagi Premier League.
Gol tersebut disahkan oleh wasit setelah pengecekan VAR yang dilakukan secara terpisah sebanyak tiga kali.
Keyakinannya sama sekali tak goyah, bahkan menjelang laga Arsenal melawan Sevilla dalam lanjutan fase grup Liga Champions yang berlangsung Rabu (8/11) waktu Eropa.
Dilansir Tuturpedia.com dari The Guardian pada Kamis (9/11), sang pelatih menegaskan keyakinannya pada sesi konferensi pers di hadapan para reporter.
“Tugas saya untuk berdiri di hadapan Anda, kamera, dan memberikan penilaian yang sangat jelas serta jujur tentang apa yang terjadi dalam pertandingan. Itulah yang saya lakukan. Saya mempertimbangkan dengan sangat terbuka bagaimana yang saya rasakan tentang permainan tim, dan bagaimana pertandingan dipengaruhi oleh keputusan yang dibuat,” jelas pelatih asal Spanyol tersebut.
“Tugas saya untuk membela para pemain saya, mendukung para pemain saya, membela klub saya, mendukung klub saya, dengan cara yang sebaik mungkin. Inilah yang akan saya lakukan dari waktu ke waktu,” tegasnya.
Arsenal juga mendukung keyakinan Arteta melalui pernyataan resmi mereka yang dirilis Minggu (5/11), setelah Arteta mengkritik cara wasit Stuart Attwell memimpin pertandingan dan mendesak agar PGMOL selaku organisasi yang mengatur ofisial pertandingan Liga Inggris untuk mengevaluasi standar wasit.
Terlepas dari itu, Arteta percaya bahwa timnya bisa bangkit kembali dari kekalahan pertama Arsenal di musim ini.
Kepercayaan tersebut pun dibayar lewat kemenangan 2-0 atas Sevilla pada lanjutan fase grup Liga Champions yang berlangsung di Emirates Stadium, Rabu (8/11) malam waktu Eropa.***
Penulis: K Safira
Editor: Nurul Huda