Tuturpedia.com – Video penembakan terhadap GRO, seorang siswa SMKN 4 Semarang beredar di kalangan keluarga korban.
Dikutip Tuturpedia.com, Selasa (3/12/2024), video yang berdurasi sekitar 41 detik itu menunjukkan aksi Aipda Robig Zainuddin (RZ) yang menembak GRO pada Minggu (24/11/2024) dini hari.
Rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian itu menunjukkan Aipda RZ yang menembak GRO dan kedua temannya AD serta SA di depan minimarket, tepatnya di Jalan Candi Penataran Raya Ngaliyan, Kota Semarang.
Dalam rekaman video tersebut, Aida RZ terlihat melintangkan motornya di tengah jalan depan minimarket guna menghadang motor ketiga korban.
Pria tersebut kemudian menarik pelatuknya yang diarahkan ke tiga motor yang melintasinya, yakni motor korban GRO dan dua temannya.
Akibat kejadian itu, GRO diketahui tewas lantaran pinggulnya terkena tembakan peluru yang ditujukan padanya.
Menurut keluarga korban yang tak disebutkan namanya, terlihat dalam video rekaman Aipda Robig mengendarai sepeda motor Nmax dan mencegah korban.
“Polisinya kan naik Nmax itu kayak nyegat gitu. Saya dengar tembaknya ada empat kali,” beber keluarga korban.
Selain itu, pihak keluarga juga sempat menyoroti sikap Aipda Robig dalam video yang terlihat hendak terjatuh dari motor ketika mengejar rombongan korban.
Berdasarkan video tersebut, pihak keluarga GRO menduga jika pelaku tengah dipengaruhi alkohol atau mabuk.
Pihak keluarga sendiri meminta kepada wartawan yang diperlihatkan video itu untuk tidak menyebarluaskan video tersebut karena masih dilengkapi runtutan video lainnya, terlebih saat pelaku mengejar korban.
Selain itu, pihak keluarga mengatakan jika sebelumnya Polrestabes menyebut korban sempat melawan, sehingga Aipda Robig menembak korban. Sementara dalam video berdurasi 41 detik itu terlihat korban tidak melawan.
“Kalau dari Polrestabes bilangnya korban melawan lalu ditembak. Nah ini ada videonya melawan apa tidak?” tanya keluarga korban tersebut pada wartawan.
Sebelumnya, pihak kepolisian mengeklaim mendapatkan video rekaman CCTV di lokasi kejadian. Namun kepolisian enggan membuka rekaman tersebut ke publik dengan dalih takut disalahgunakan.
Bahkan Komnas HAM yang ikut menginvestigasi kasus ini pun tak diberi akses untuk membuka bukti rekaman CCTV tersebut. Namun belakangan rekaman video itu justru sudah berada di tangan keluarga GRO dan ditunjukkan kepada wartawan.
Keluarga GRO sendiri menyayangkan tindakan polisi yang seolah bersikap tidak terbuka dengan enggan menunjukkan rekaman video CCTV di lokasi kejadian itu.***
Penulis: Niawati
Editor: Annisaa Rahmah
