Tuturpedia.com – Gempa Sumedang mengakibatkan kerusakan baik rumah warga hingga fasilitas umum, salah satunya ialah terowongan Tol Cisumdawu yang retak. Akibat retakan tersebut, pihak PUPR dan operator ikut buka suara.
Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber, Selasa (02/01/2023), gempa bumi berkekuatan 4.8 magnitudo menggetarkan kota Sumedang, Jawa Barat pada Minggu (31/12) pukul 20.34 WIB. Gempa tersebut menyebabkan sejumlah kerusakan.
Salah satu kerusakan yang terjadi akibat gempa Sumedang adalah retaknya Jembatan Tol Cisumdawu.
Menurut pernyataan terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membenarkan adanya retakan pada dinding Cisumdawu Twin Tunnel, yaitu terowongan di Tol Cisumdawu. Pernyataan tersebut diungkapkan pada Senin (1/1).
Kementerian PUPR dan PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) ikut buka suara terkait retaknya terowongan Tol Cisumdawu.
Adapun retaknya dinding terowongan tersebut dibenarkan oleh Fahmi Aldiamar selaku Kepala Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR.
Meski mengalami keretakan, Fahmi menyebutkan bahwa masalah tersebut hanya membutuhkan sedikit perbaikan yang akan dikerjakan dengan cepat.
Setelah dilakukan pengecekan pihaknya menegaskan, terowongan tersebut masih dalam kondisi aman sehingga bisa digunakan untuk melintas bagi para pengguna jalan.
“Ada beberapa sedikit keretakan yang nanti perlu diperbaiki, tapi hanya perbaikan minor dan ini bisa dilakukan dengan cepat,” ujarnya.
“Hasil pengecekan kami di kedua lokasi terowongan, kami bisa sampaikan bahwa terowongan dalam kondisi aman, dapat dilalui oleh pengguna jalan,” katanya dalam video yang diunggah melalui Instagram CKJT @official_ckjt.
Lain halnya dengan pihak Direktur Teknik serta Operasi PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT), Bagus Medi Suarso yang mengatakan bahwa mereka akan bekerja sama dengan Bina Marga untuk menangani kasus keretakan terowongan Tol Cisumdawu itu. Bahkan timnya akan terjun langsung dalam memantau kondisi terowongan.
“Terkait gempa yang terjadi kemarin magnitudo 4,8, hari ini kami bersama-sama tim ahli dari Bina Marga mengadakan pengecekan terhadap secara teknis apakah soal ini masih aman atau tidak,” tutur Bagus Medi Suarso.
Pihak operasional CKJT dan BUJT (Badan Usaha Jalan Tol) menyatakan siap untuk menjalan tugas dan kewajiban terkait dengan permasalahan tersebut.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda















