Semarang, Tuturpedia.com – Produk fesyen, kuliner, hingga kerajinan dari Kota Semarang, Jawa Tengah memiliki pasar yang cukup luas di Malaysia.
Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Kadin Kota Semarang, Arnaz Agung Andrarasmara saat welcome dinner dengan puluhan pengusaha Malaysia, pada Rabu (1/5/2024) petang.
Sebelumnya, para pengusaha yang diakomodir Kadin Kota Semarang telah melakukan kunjungan tahun lalu. Sehingga kedatangan 25 pengusaha ini menjadi kunjungan balik mereka.
Tak hanya sekadar berkunjung, puluhan pengusaha Malaysia ini juga akan menggelar business meeting dan MoU bersama Kadin Jateng dan Kadin Kota Semarang.
“Dari sini kita bisa melihat bahwa banyak produk-produk dari Indonesia khususnya Kota Semarang yang diminati oleh konsumen di Malaysia,” ucap Arnaz.
Selain itu, karena satu rumpun, hampir tidak ada kendala dari sisi komunikasi. Begitu pula dari sisi produk dan selera pasar yang nyaris sama dengan pasar di Indonesia.
“Dan kebetulan kan banyak orang Indonesia yang tinggal di Malaysia, jadi soal pasar ini masih sangat terbuka lebar,” ujar Arnaz.
Meski begitu, Arnaz yang juga memegang kendali penuh KONI Kota Semarang ini berpesan ke para pengusaha lokal untuk tetap memperhatikan packaging produk yang hendak dipasarkan di luar negeri.
“Soal kemasan ini harus tetap diperhatikan oleh rekan-rekan pengusaha dari Semarang,” terangnya.
Salah satu pengusaha asal Malaysia, Ali Topan menurutkan, ia bersama puluhan sesama pengusaha ingin melakukan komunikasi bisnis yang lebih intens.
Oleh karena itu, business meeting ini diharapkannya dapat membawa dampak positif bagi kedua belah pihak.
“Saya bawa serta rekan pengusaha produk kosmetik seperti skincare, produk telur puyuh kupas dan masih banyak lagi,” ungkapnya.
Kerja sama ini dituangkan dalam B2B Business Meeting antara Kadin Jateng dan Malaysian Business selama empat hari di Ciputra Mall dan Hotel Semarang.
Para pengusaha bisa saling menjajaki kemungkinan kolaborasi termasuk eksplorasi bisnis di berbagai sektor. Kemudian juga dapat saling mempelajari tren bisnis yang sedang terjadi di kedua negara.***
Kontributor Kota Semarang: Alan Henry Pambuko.
Editor: Annisaa Rahmah.
