Tuturpedia.com – Davin Sopyan, pria asal Ngawi, Jawa Timur bercerita pilu mengenai istrinya yang meninggal dunia usai cabut gigi bungsu di dokter gigi umum.Â
Curhatan pilu Davin ini ia ungkapkan pertama kali melalui akun TikTok pribadinya @davin_a.s07 pada Sabtu (4/5/20244)
Dalam unggahan tersebut, Davin menyebutkan bahwa istrinya sudah tak merasakan sakit lagi dan sudah tenang di surga.
“Semua berawal dari cabut gigi bungsu, sudah nggak ngerasain sakit lagi ya mama, udah enak di surga ya mama (Al Fatihah),” tulis Davin.
Kronologi meninggalnya sang istri bernama Nira ini bermula saat ia pergi ke klinik dokter gigi umum untuk menjalani pemeriksaan dengan membawa hasil rontgen pada 28 Desember 2023.Â
Dokter tersebut kemudian langsung mengambil tindakan dengan mencabut gigi bungsu melalui odontektomi. Namun, usai pencabutan gigi bungsu itu, gigi istrinya tiba-tiba mengalami pembengkakan pada bagian mulut hingga leher.Â
Davin pun membawa kembali sang istri ke klinik tersebut, tetapi sang dokter mengatakan jika pembengkakan merupakan hal yang wajar dan biasa usai pencabutan gigi.Â
“Alhasil kita konsulkan ke dokter gigi tersebut, jawabannya hal biasa untuk bengkak pasca pencabutan gigi bungsu,” ujar dia.
Kemudian pada tahun baru, karena tak kunjung kempis, Davin kembali membawa sang istri ke klinik, tetapi saat itu klinik tutup hingga berakhir keduanya pergi ke rumah sakit lain.Â
Saat diperiksa, baru diketahui jika Nira terindikasi mengalami radang tenggorokan setelah mencabut gigi. Kondisi yang tak kunjung membaik membuat Nira kembali dibawa ke dokter langganan keluarga dan disarankan untuk dilakukan opname di rumah sakit.Â
Meskipun pembengkakan mulai kempis, sehari usai dirawat, istrinya justru mengalami sesak napas. Dokter menduga jika infeksi yang dialami oleh Nira sudah menjalar sehingga ia kembali dirujuk ke rumah sakit besar agar cepat ditangani.Â
Davin lalu membawa sang istri ke RS di Solo dan di sana dinyatakan jika infeksinya sudah menyebar ke tenggorokan dan juga saluran pernapasan, karenanya harus segera dilakukan operasi leher dan torakotomi atau dinding dada.
“Dinyatakan infeksi tersebut menyebab ke bagian paru-paru dan harus operasi di bagian leher dan thorax otonomi/paru,” jelas Davin.
Nahas, operasi yang dijalani tersebut tidak bisa menyelamatkan nyawa Nira yang akhirnya mengembuskan napas terakhir pada 27 April 2024.Â
Davin mengatakan jika saat itu, dirinya sempat meminta pertanggungjawaban pihak klinik, tetapi dokter yang dulu menangani Nira justru tak menanggapi.
“Anehnya saya minta pertanggungjawaban ke klinik, si dokter tidak menanggapi hal tersebut,” katanya.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda
















