Blora, Tuturpedia.com — Pondok Pesantren Al- Hikmah Ngadipurwo, Blora, Jawa Tengah, menunjukkan komitmen serius dalam menjaga keamanan dan martabat santri putrinya dengan menggelar Pelatihan Tarbiyah Jinsiyah (Pendidikan Seksual Islami) secara komprehensif. Minggu, (30/11/2025).
Acara ini merupakan hasil kolaborasi strategis dengan Nawaning Nusantara, sebuah inisiatif yang fokus pada peran perempuan dalam dakwah dan edukasi.
Pelatihan yang padat ilmu ini dihadiri oleh perwakilan Nawaning Nusantara, yaitu Ning Amiroh Alauddin (Bandungsari), Ning Shahnaz Nabilla (Lasem), dan Ning Syafiqoh Zuhda (Sulang).
Ketiga tokoh muda inspiratif ini secara langsung membekali ratusan santri putri dengan ilmu-ilmu penting yang jarang disentuh secara terbuka di ranah publik.
Edukasi Menyeluruh untuk Santri dan Pengasuh
Fokus utama pelatihan ini adalah membangun kesadaran (awareness) dan keterampilan praktis untuk perlindungan diri. Materi yang disampaikan mencakup beberapa poin krusial:
- Mengenal Batasan: Edukasi mendalam tentang aurat dan area pribadi (personal space), menekankan pentingnya menjaga kehormatan diri.
- Modus Pelecehan: Pemaparan tentang berbagai modus pelecehan seksual, mulai dari yang ringan hingga berat, serta mengenali bentuk-bentuknya, baik secara verbal maupun non-verbal.
- Mekanisme Pelaporan: Santri dilatih untuk memahami dan mengetahui mekanisme pelaporan yang aman dan tepat apabila mereka atau temannya mengalami kasus pelecehan seksual.
Menariknya, edukasi ini tidak hanya menyasar para santri. Para Dewan Pengasuh pesantren turut mendapatkan sesi khusus. Sesi ini fokus pada pencegahan dan penanganan kasus pelecehan seksual di pesantren, dengan penekanan bahwa setiap kasus memerlukan cara penanganan yang berbeda dan sensitif.
Selain itu, edukasi tentang perlindungan terhadap korban menjadi poin penting, memastikan bahwa korban mendapatkan dukungan psikologis dan sosial yang memadai tanpa adanya reviktimisasi.
Pembelajaran Interaktif dan Solutif
Para santri tidak hanya mendengarkan. Mereka diberikan contoh-contoh kasus pelecehan seksual dan didorong untuk memberikan pendapat, solusi, dan penanganan yang etis dan syar’i.
Metode interaktif ini berhasil menciptakan suasana diskusi yang terbuka dan melahirkan banyak ilmu baru tentang pendidikan seksual yang disampaikan oleh para Nawaning tersebut.
Dengan adanya pelatihan Tarbiyah Jinsiyah ini, Pesantren Al Hikmah berharap para santri putri menjadi lebih aware (waspada) terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar, sehingga mampu membentengi diri dan mencegah kasus-kasus pelecehan seksual di lingkungan pesantren.
