Blora, Tuturpedia.com — Bupati Blora, Jawa Tengah, Arief Rohman, menanggapi serius insiden perundungan atau bullying yang terjadi di SMP Negeri 1 Blora. Rabu, (12/11/2025).
Dalam suasana pertemuan dengan para siswa yang terlibat dan disaksikan oleh banyak pihak, Bupati Arief Rohman menyampaikan pesan mendalam yang berfokus pada pentingnya mengambil pelajaran dari kesalahan, saling memaafkan, dan pembinaan karakter.
Dalam pernyataannya, yang terekam dalam video, Bupati menekankan bahwa kasus ini harus menjadi momentum penting bagi seluruh pihak, terutama para siswa, untuk belajar.
“Siap ya untuk tidak mengulangi atau meniru ya? Ini saya pegang kata-katanya dari adik-adik semuanya. Saya yakin ini adik-adik bisa belajar dari kejadian ini,” ujar Bupati Arief Rohman di hadapan para siswa.
Memaafkan sebagai Kunci
Bupati Blora juga menyoroti pentingnya proses rekonsiliasi dan memaafkan pasca-kejadian. Ia mendorong agar semua pihak yang terlibat dapat saling memaafkan dan menjadikan peristiwa ini sebagai ilmu serta pembelajaran berharga.
“Tentunya yang sudah terjadi harus saling memaafkan, dan tentunya ini menjadi sesuatu hal yang menurut saya harus menjadi ilmu, pembelajaran untuk kita semua,” tambahnya.
Pesan utama yang disampaikan Bupati Arief Rohman menggarisbawahi tiga poin penting:
- Stop Bullying: Komitmen para siswa untuk tidak mengulangi atau meniru tindakan perundungan.
- Saling Memaafkan: Proses perdamaian dan maaf-memaafkan antara korban, pelaku, dan pihak terkait.
- Pembelajaran Karakter: Menjadikan kasus ini sebagai bahan evaluasi dan perbaikan sistem pendidikan karakter di sekolah.
Kasus bullying ini sebelumnya telah menjadi sorotan publik dan ditangani cepat oleh pihak sekolah, Dinas Pendidikan, bahkan kepolisian, menunjukkan komitmen Pemkab Blora dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari kekerasan.
