Tuturpedia.com – Usai permohonan nya ditolak oleh Mahkamah Konstitusi (MK) dan dinyatakan kalah, Anies Baswedan langsung bertolak menyambangi Ketua Umum NasDem, Surya Paloh.
Dikutip Tuturpedia.com, Selasa (23/4/2024), kedatangan Anies Baswedan menemui Surya Paloh ialah untuk berpamitan dengan para ketua umum partai pengusung.
Dalam kesempatan tersebut, pria berusia 54 tahun itu menyebutkan tidak ada pembahasan khusus mengenai pertemuan keduanya.
Ia mengatakan hanya ingin bersilaturahmi dengan partai pengusung.
“Tidak ada yang khusus teman-teman, jadi dengan tadi sudah menyampaikan putusannya. Maka ini saya bersilaturahmi dengan partai pengusung mampir ke Pak Surya Paloh, Ketua Umum Partai NasDem,” ujar Anies Baswedan.
Usai menemui Surya Paloh, capres nomor urut 1 ini rencananya akan berkunjung ke pihak PKB dan juga PKS.
Silaturahmi yang dilakukannya ini bertujuan untuk menyampaikan amanat dari partai pengusung yang sudah dijalankan.
“Habis ini saya ke PKB dan besok rencananya ke PKS. Jadi menyampaikan kepada partai-partai pengusung atas amanat yang kemarin diembankan. Amanatnya sudah dijalankan prosesnya sudah sampai di ujung. Jadi kemudian silaturahmi menyampaikan bahwa tugas sudah dijalankan,” jelasnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini masih belum mau bicara lebih lanjut ketika ditanya soal langkah politik ke depan dan memilih bungkam.
“Nanti semuanya selesai nanti saya cerita ya. Oke cukup, terima kasih,” tuturnya.
Sementara itu, Surya Paloh selaku Ketua Umum Partai Nasdem menerima putusan MK dan KPU. Ia bahkan mengucapkan selamat pada presiden dan wapres terpilih.
“Terhadap Pak Prabowo dan Mas Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih, saya telah menyatakan menerima putusan KPU itu dan mengucapkan selamat,” kata Surya Paloh.
Pihaknya mengaku menghargai dan menghormati putusan yang sudah diberikan oleh MK terlebih putusan itu memang bersifat final dan mengikat.
“Saya pikir bagi NasDem ini adalah keputusan final dan mengikat bagi seluruh prosedur hukum yang kita miliki di negeri ini. Konsekuensi sebagai warga negara bangsa, institusi partai politik yang berada di negeri, kita menghormati dan menghargai itu jelas,” pungkasnya.***
Penulis: Niawati.
Editor: Annisaa Rahmah.