banner 728x250
Health  

Bebas Penyakit Frambusia, Blora Terima Penghargaan dari Kemenkes RI

Blora terima sertifikat bebas frambusia dari Kemenkes RI. Foto: Dok. Istimewa
Blora terima sertifikat bebas frambusia dari Kemenkes RI. Foto: Dok. Istimewa
banner 120x600
banner 468x60

Jateng, Tuturpedia.com – Pemerintah Kabupaten Blora, Jawa Tengah sabet penghargaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia berupa Sertifikat Bebas Frambusia.

Penghargaan tersebut diberikan saat Hari Neglected Tropical Diseases (NTDs) sedunia, yang diselenggarakan di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada Rabu (6/3/2024).

Hal tersebut diketahui oleh awak media ini melalui unggahan foto di media sosial akun Instagram milik Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati. 

Tampak turut serta mendampingi, yaitu Kepala Dinas Kesehatan, Edi Widayat, beserta Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P3M) Dinkes Kabupaten Blora, Sutik.

Selain itu, terlihat jelas bahwa penghargaan itu diberikan langsung oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.

TUTURPEDIA - Bebas Penyakit Frambusia, Blora Terima Penghargaan dari Kemenkes RI
Bebas frambusia, Blora menerima penghargaan dari Kemenkes RI. Foto: Dok. Istimewa

Dilansir Tuturpedia dari berbagai sumber pada Kamis (7/3/2024), dari 416 kabupaten/kota yang masuk dalam penilaian, ada 99 kabupaten/kota yang dinyatakan bebas frambusia, salah satunya Kabupaten Blora.

“Dalam peringatan Hari Neglected Tropical Diseases (NTDs) sedunia, saya berkesempatan mewakili Bpk (Bapak) Bupati @ariefrohman838 menerima sertifikat bebas frambusia dari Menteri Kesehatan RI,” tulis Mbak Etik, sapaan akrab Wabup Blora ini di akun Instagram @triyuli_setyowati.

Tak hanya itu, pihaknya pun mengajak bersama-sama untuk bersatu dan beraksi dalam mewujudkan Indonesia bebas penyakit tropis terabaikan.

“Selamat Hari NTD Sedunia 2024. Akhiri kusta, frambusia, kaki gajah, cacingan, dan demam keong,” ungkapnya.

Blora Dinyatakan Bebas Frambusia

Terlepas dari itu, ketika awak media ini menghubungi langsung Kadinkes, Edi Widayat, melalui pesan dan sambungan aplikasi WhatsApp, pada Kamis (7/3/2024), disebutkan bahwa kolaborasi seluruh pihak membuat Kabupaten Blora dinyatakan bebas Frambusia. 

Dirinya pun menyampaikan terima kasih kepada pimpinan daerah yang terus menekankan pentingnya menjaga kesehatan masyarakat utamanya pada aspek preventif.

Tak lupa berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penanganan penekanan kasus frambusia selama ini.

Penyakit menular ini berkaitan dengan perilaku atau pola hidup sehat masyarakat, maka dari itu masyarakat mesti menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup bersih.

“Kita berkomitmen untuk dapat mempertahankan status Kabupaten Blora bebas dari penyakit Frambusia,” ujarnya.

Tidak hanya itu, pihaknya akan terus berupaya menuntaskan penyakit menular lainnya dalam mewujudkan masyarakat Kabupaten Blora yang sehat.

Sebagaimana diketahui, Frambusia itu sendiri adalah penyakit infeksi bakteri jangka panjang (kronis) yang paling sering mengenai kulit, tulang, dan sendi.

Bahkan dengan ramainya pemberitaan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi juga mengatakan, bahwasanya saat ini terdapat beberapa penyakit frambusia yang menjamur di beberapa daerah. 

Untuk itu, pihaknya menargetkan pada tahun 2027 Indonesia harus menjadi negara di regional Asia Tenggara yang bebas penyakit frambusia.

Menurutnya, harus ada kolaborasi dan sinergitas dari seluruh pihak baik dari pemerintah daerah, TNI/Polri, serta masyarakat untuk berperan aktif melakukan upaya pencegahan terhadap penyakit frambusia.

“Kami memberikan sertifikat ini sebagai bentuk apresiasi kami kepada daerah-daerah yang telah bebas frambusia agar kabupaten/kota lain tentunya bisa termotivasi dalam upaya pencegahan penyakit frambusia ini,” bebernya.***

Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro.

Editor: Annisaa Rahmah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses