Tuturpedia.com – Seorang bayi di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur yang masih berusia 5 hari meninggal dunia setelah diambil sampel darah di bagian tumit.
Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber, Minggu (26/11/2023), bayi dari pasangan Aziz dan Rumaini ini baru dilahirkan pada Rabu (15/11) dan dinyatakan meninggal pada Senin malam, 20 November 2023.
Diketahui jika bayi tersebut langsung mengalami demam tinggi usai pihak puskesmas melakukan tindakan pengambilan sampel darah dari tumit. Proses pengambilan darah tersebut dilakukan guna untuk Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK).
Skrining Hipotiroid Kongenital merupakan skrining yang bertujuan untuk mengetahui bahwa bayi tersebut mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat permanen atau tidak.
Namun, usai dilakukan tindakan pengambilan sampel darah tersebut, sang bayi langsung demam tinggi.
“Setelah diambil tindakan pengambilan sampel darah dari tumit itu kondisi bayi langsung mengalami demam tinggi. Setelah dirujuk sana-sini kemudian meninggal,” kata Mohammad Anwar, paman bayi yang meninggal.
Setelah itu, sang bayi lalu dirujuk ke RSI Garam Kalianget, tetapi sayang nyawa bayi mungil tersebut sudah tak tertolong.
Pihak keluarga mempersoalkan tindakan yang dilakukan oleh pihak puskesmas. Keluarga sang bayi menduga, penyebab buah hati mereka demam dan sesak napas lantaran adanya tindakan yang tak tepat dari Puskesmas Batang-Batang.
Sementara itu, menurut Kepala Puskesmas Batang-Batang, Fatimatul Insaniyah menjelaskan terkait pengambilan sampel SHK sudah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan 78/2014 tentang SHK.
Menurut Fatimatul Insaniyah bayi tersebut memiliki berat badan normal. Namun, pihak puskesmas meminta untuk bayi tersebut kembali ke puskesmas untuk dilakukan SHK.
Pihaknya membantah tuduhan dari pihak keluarga bayi karena menurutnya pihak mereka sudah melakukan tindakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Bayi lahir normal dengan berat badan normal. Kami memang minta untuk kembali ke puskesmas karena harus dilakukan SHK dan kami sudah lakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku,” kata Fatimatul.
Usai dikonfirmasi dari RSI Garam Kalianget, bayi yang baru berusia 5 hari tersebut ternyata memang memiliki gejala yang berdampak pada kematian. Bayi itu didiagnosis mengalami pneumonia.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda
