Tuturpedia.com – Ketenaran mata uang kripto memang dimulai dari Bitcoin yang harganya melonjak. Lalu, bermunculan koin-koin kripto lainnya.
Salah satunya yang muncul untuk bersaing dengan Bitcoin disebut dengan Altcoin.
Melansir laman Investopedia, Kamis (13/7/2023), Altcoin dapat digunakan sebagai alternatif mata uang kripto selain Bitcoin.
Selain itu, Altcoin memproyeksikan diri mereka sebagai pengganti Bitcoin yang lebih baik.
Oleh karena itu, sebagian besar altcoin coba menargetkan kekurangan yang dimiliki Bitcoin dan menghasilkan keunggulan kompetitif dalam versi yang lebih baru.
Saat ini, sudah banyak mata uang kripto lain yang muncul sebagai alternatif Bitcoin. Yuk, kepoin beberapa di antaranya!
1. Ethereum
Ethereum adalah mata uang kripto yang menggunakan platform perangkat lunak terdesentralisasi yang memungkinkan Smart Contract dan Decentralized Application (dApps).
Tujuan di balik Ethereum adalah untuk menciptakan rangkaian produk keuangan terdesentralisasi yang dapat diakses oleh siapa saja di dunia dengan bebas, terlepas dari kebangsaan, etnis, atau kepercayaan.
2. Doge Coin
Doge coin hadir berawal dari candaan yang diciptakan oleh Billy Markus dan Jackson Palmer di tahun 2013.
Koin ini sempat ramai dibicarakan setelah Elon Musk beberapa kali menyinggung Doge Coin melalui tweetnya.
Di Januari 2022, kapitalisasi pasar Doge coin adalah $18 miliar dan satu DOGE bernilai sekitar 14 sen, menjadikannya mata uang kripto terbesar ke-11.
3. Litecoin
Sesuai namanya, koin ini memproyeksikan diri sebagai versi Bitcoin yang lebih ringan dan lebih cepat. Kodingan pada Litecoin bahkan mengikuti Bitcoin.
Litecoin diluncurkan tahun 2011 dan dibuat oleh Charlie Lee.
Pada Januari 2022, Litecoin memiliki kapitalisasi pasar sebesar $7,3 miliar dan nilai per token sekitar $105, menjadikannya mata uang kripto terbesar ke-22 di dunia.
Selain tiga koin di atas, masih banyak Altcoin yang bisa dijadikan pilihan untuk berinvestasi seperti XRP, Polkadot, dan Cardano.
Untuk aset kripto yang ‘lebih stabil’, kamu juga bisa berinvestasi di stablecoin seperti USDT atau USDC.
Hal lain yang mesti diperhatikan selain bentuk produk kriptonya, adalah kewaspadaan.
Sebagai sebuah aset digital, kripto sangat rentan terhadap kejahatan siber (cyber crime). Salah-salah, aset kamu malah hilang dijarah hacker!.***
Penulis: Zumaira Chandra
Editor: M. Rain Daling













