banner 728x250

Bantuan untuk Korban KDRT! Hubungi Call Center SAPA 129

Layanan bantuan untuk para korban KDRT melalui SAPA 129. Foto: Freepik.com/freepik
Layanan bantuan untuk para korban KDRT melalui SAPA 129. Foto: Freepik.com/freepik
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) membuka layanan bantuan untuk korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Indonesia.

Korban KDRT dapat mengakses layanan bantuan ini melalui call center SAPA 129.

Cara menggunakan layanan SAPA 129 dapat dilakukan dengan dua cara, yakni mengakses WhatsApp 08111-129-129 atau hotline telepon 129.

Deputi Perlindungan Hak Perempuan Kemen PPPA, Ratna Susianawati mengatakan, tugas dan fungsi layanan SAPA 129 ialah memberikan pelayanan pengaduan bagi para korban KDRT

Selain itu, Kemen PPPA juga membantu korban KDRT mengawal kasusnya, melakukan pendampingan korban, mediasi, hingga memberikan akses penampungan sementara.

“Kami juga terus menyosialisasikan gerakan melawan tindak kekerasan melalui kampanye ‘Dare to Speak Up’ atau ‘Berani Berbicara’ yang terus mengajak dan mendorong keberanian masyarakat untuk melapor,” ujar Ratna dalam keterangannya, Sabtu (16/12/2023).

Peran Masyarakat Cegah KDRT

Kemen PPPA terus mendorong seluruh lapisan masyarakat, agar lebih peka melakukan upaya pencegahan dan deteksi dini KDRT di lingkungan sekitar. Masyarakat juga dapat melaporkan dugaan KDRT ke pihak berwajib (kepolisian).

Ratna menuturkan, korban kasus KDRT didominasi perempuan dan anak, yang merupakan bagian dari kelompok rentan. 

Beragam faktor dapat menjadi pemicu terjadinya kasus KDRT, seperti ekonomi, komunikasi, dan masalah sosial lainnya dalam rumah tangga.

KDRT akan berdampak secara signifikan terhadap kondisi kesehatan baik fisik dan psikis, serta kesejahteraan korban. Bahkan dalam beberapa contoh nyata seperti yang terjadi, KDRT mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang.

Teranyar, kasus KDRT terjadi di Jagakarsa yang menghilangkan nyawa empat orang anak tak berdosa. Sang ayah yang menjadi tersangka pembunuhan mulanya melakukan KDRT kepada istrinya, hingga membuat sang istri dirawat di rumah sakit. 

Ketika korban di rumah sakit, tersangka justru membunuh keempat anaknya dan meletakkan para korban di atas tempat tidurnya.

Kasus ini merupakan salah satu dampak serius, apabila KDRT dibiarkan. Oleh karena itu, hubungi pihak berwenang jika Anda menyaksikan kasus KDRT di lingkungan sekitar.

Anda juga dapat memberikan saran bantuan untuk Korban KDRT, dengan menghubungi call center SAPA 129.***

Penulis: Angghi Novita

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses