Indeks

Bantuan ke Gaza Masih Terhambat, Presiden Mahmoud Abbas Desak Palestina Lakukan Pemilu

Presiden Palestina desak diadakan Pemilu. Foto: Pixabay.com/hosnysalah.

Tuturpedia.com – Baru-baru ini, Israel menyetujui rencana serangan ke Kota Rafah di Jalur Gaza paling selatan yang berbatasan dengan Mesir tanpa mempedulikan peringatan Amerika Serikat.

Sebelumnya, Israel juga masih melayangkan serangan ke beberapa Rumah Sakit di Palestina selepas Resolusi Gencatan Senjata disetujui oleh PBB. 

Bukan hanya kerusakan bangunan, masyarakat Palestina juga masih terus mengalami kelaparan karena berkurangnya bantuan yang masuk ke Jalur Gaza, Palestina. Sebab itu, angka kematian akibat kelaparan pun terus meningkat pada 2024 ini. 

Menanggapi adanya peningkatan kelaparan yang semakin tajam, Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mendesak Israel untuk membuka akses bantuan yang telah menjalar di luar wilayah Palestina. 

Philippe Lazzarini, selaku ketua UNRWA juga memperingatkan ada sebanyak 2 juta orang di Gaza kini semakin memburuk.

Berkurangnya bantuan yang masuk ke Palestina juga diperparah dengan sejumlah negara donor menangguhkan pendanaan untuk UNRWA setelah Israel menuding para staf badan tersebut di Gaza ikut andil dalam serangan Hamas terhadap Israel.

Meskipun telah kehilangan donatur bantuan, beberapa negara telah kembali menyalurkan pendanaan mereka untuk UNRWA setelah klaim Israel tersebut gagal terbukti.

Presiden Palestina desak diadakannya pemilu

Sementara itu, upaya lainnya untuk mengurangi kelaparan yang terjadi di Palestina juga datang dari Pemerintahan. Presiden Palestina, Mahmoud Abbas mendesak Pemerintahan untuk segera melakukan Pemilihan Umum di negara tersebut, terutama di Yerusalem Timur. 

“Pemerintah harus menyiapkan pemilu legislatif dan presiden di semua provinsi di tanah air, dengan Yerusalem Timur sebagai garda depan,” kata Abbas.

Pernyataan Abbas tersebut disampaikan pada saat Pelantikan Pemerintahan baru di Palestina, yang sebelumnya pemerintahan Mohammad Shtayyeh mengundurkan diri pada Februari.

Abbas berpesan jika Pemerintahan yang baru dilantik tersebut memiliki tugas yang kompleks untuk kemajuan keadaan di Palestina. Salah satunya adalah untuk mengurangi tingkat kelaparan yang semakin merajalela di sebagian besar Palestina. 

“Tugas pemerintahan baru ini mencakup perlunya menyatukan lembaga-lembaga negara, memaksimalkan upaya bantuan dan rekonstruksi di Gaza dan Tepi Barat, serta menghidupkan kembali perekonomian,” ujar Abbas.

Hingga saat ini, menurut Kementerian Kesehatan Palestina jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza telah meningkat menjadi 32.782 orang dan menambahkan bahwa 75.298 orang terluka sejak serangan meningkat pada 7 Oktober 2023.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Nurul Huda

Exit mobile version