Tuturpedia.com – Gol Gabriel Jesus saat Arsenal bertemu Manchester United (MU) di laga pramusim pada akhir pekan kemarin berbuah pujian manis dari sang pelatih, Mikel Arteta.
Gol tersebut merupakan gol balasan setelah United sempat unggul lebih dulu lewat gol Rasmus Hojlund di menit ke-10.
Sepakan tambahan dari Gabriel Martinelli di babak kedua lantas menambah keunggulan Arsenal dan pertandingan pun berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Gunners.
Musim lalu, Jesus seolah kehilangan posisinya sebagai pemain reguler lantaran tergeser Kai Havertz dalam formasi Arsenal. Ditambah lagi, masih ada faktor cedera lutut dan hamstring yang membayanginya.
Alhasil, ia hanya sanggup mencetak 4 gol dalam 27 penampilan bersama klub asal London itu.
Hanya saja, bagaimana Jesus menyodorkan bola dengan begitu mudahnya untuk menjebol gawang Andre Onana di SoFi Stadium kemarin dinilai Arteta sebagai bukti soal kualitas pemainnya tersebut.
“Dia (Jesus) terlihat sangat baik, dia terlihat begitu tajam. Ia telah mengubah banyak hal sepanjang musim panas,” ujar sang pelatih.
“Dia telah kembali ke kondisi puncak lagi. Dan ketika Anda memiliki dasar tersebut, hal-hal lain dapat dibangun,” Arteta menambahkan.
“Dia perlu berada di kondisi itu untuk mengeluarkan yang terbaik. Dia telah menyadarinya dan saya sangat senang dengan apa yang telah dia tunjukkan lagi hari ini,” pelatih 42 tahun itu kembali mengimbuhi.
Menurutnya, apa yang ditunjukkan Jesus selama tampil di atas lapangan adalah fakta yang bisa dilihat orang-orang.
“Penampilannya, ritmenya, ketajamannya, cara dia bergerak. Dan Anda bisa lihat juga di matanya bahwa ada lagi percikan di sana karena ia sekarang sudah tiba di titik untuk membuktikan,” tegas Arteta.
Arsenal sempat dikabarkan tengah mengincar Benjamin Sesko sebelum penyerang Slovenia itu memutuskan untuk memperpanjang kontraknya bersama RB Leipzig.
Tak pelak, andaikan saja Gunners berhasil memboyong Sesko, posisi Jesus di lini serangan Arsenal bakalan makin terancam.
Meski begitu, Arteta menepis anggapan bahwa perasaan “terancam” karena potensi kedatangan kompetitor tambahan di barisan depan justru jadi motivasi Jesus untuk berkembang.
“Saya pikir motivasinya harus datang dari dalam dirinya sendiri, dengan permintaan dirinya sendiri dan seberapa jauh lebih baik ia bisa masuk tim. Dia telah menunjukkanya, dia mengubah energi dan kepercayaan tim,” tegas Arteta.***
Penulis: K Safira.
Editor: Annisaa Rahmah.