Tuturpedia.com – Penggemar NCT mengekspresikan kekecewaan mereka terhadap kolaborasi terbaru grup dengan Starbucks Korea sebagai bentuk dukungan terhadap Israel.
Dalam sebuah gerakan yang menunjukkan solidaritas dengan perjuangan Palestina, penggemar tersebut menyatakan niat mereka untuk memboikot Starbucks, yang kemudian mendapatkan respons langsung dari jaringan kedai kopi tersebut.
Manajer Komunikasi Global Starbucks, dalam tanggapannya kepada Koreaboo melalui email, dilansir Tuturpedia pada Kamis (6/6/2024), menyampaikan sikap perusahaan terhadap situasi ini.
Dia menjelaskan bahwa Starbucks tidak secara resmi masuk dalam daftar boikot yang dikeluarkan oleh gerakan BDS yang dipimpin oleh Palestina.
Starbucks juga menegaskan posisi resmi perusahaan terkait konflik di Timur Tengah, menyatakan komitmennya untuk menyediakan lingkungan yang inklusif bagi semua orang di seluruh dunia. Perusahaan menyatakan bahwa mereka menentang kebencian dan kekerasan terhadap orang yang tidak bersalah.
“Starbucks adalah perusahaan global yang berkomitmen untuk menyediakan tempat di mana setiap orang merasa diterima dan merasa memiliki, di mana pun di dunia. Kami membenci kebencian dan sangat menolak kekerasan terhadap orang yang tidak bersalah,” ungkap pihak Starbucks.
Meskipun pernyataan palsu tersebar melalui media sosial, Starbucks tidak pernah berkontribusi pada operasi pemerintah atau militer dengan cara apa pun,” tandasnya.
Di situs resmi perusahaan, Starbucks juga mengungkapkan partisipasinya dalam upaya bantuan di Gaza melalui kolaborasi dengan pemain lokal seperti Alshaya Starbucks dan Starbucks Indonesia.
Gerakan Boikot Global terhadap Starbucks
Meskipun demikian, gerakan boikot global tetap teguh dalam komitmennya untuk memboikot Starbucks karena sejumlah permasalahan yang belum terselesaikan atau ditangani secara memuaskan.
Salah satu isu utama yang menjadi katalis untuk gerakan boikot ini adalah kecaman terhadap serikat pekerja Starbucks, terutama ekspresi solidaritas Starbucks Workers United terhadap Palestina setelah tanggal 7 Oktober 2023.
Meskipun banyak penggemar K-pop yang mengetahui informasi tersebut, seruan untuk memboikot Starbucks tetap ada, dipandang sebagai bagian dari gerakan “boikot organik” yang didorong oleh gerakan BDS di tingkat akar rumput.
Ini menunjukkan bahwa solidaritas dengan Palestina menjadi faktor penting yang menggerakkan aksi boikot ini, yang memunculkan pertanyaan tentang tanggung jawab sosial perusahaan dalam konflik yang melibatkan hak asasi manusia.
Penggemar NCT yang memilih untuk memboikot Starbucks menegaskan bahwa mereka tidak hanya sebagai konsumen pasif, tetapi juga sebagai warga global yang peduli dengan isu-isu kemanusiaan.***
Penulis: Muhamad Rifki.
Editor: Annisaa Rahmah.