Tuturpedia.com – Gubernur Bank of Korea Lee Chang-yong dan Gubernur Bank Sentral Indonesia Perry Warjiyo memutuskan untuk memperkenalkan sistem Transaksi Langsung Won-Rupiah (LCT, Local Currency Transaction) yang akan diterapkan di tahun depan.
Kesepakatan mengenai sistem transaksi langsung Won-Rupiah tersebut ditandatangani oleh Gubernur Bank Korea Lee Chang-yong dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Kerjasama antar negara ini dilakukan sebagai upaya untuk memperluas penggunaan mata uang lokal dalam transaksi langsung di perdagangan antara kedua negara.
Dikutip dari laman Etoday, Selasa (12/12/23) kesepakatan antara dua negara untuk kerja sama ini sudah terjalin sejak 10 Desember 2023 kemarin.
Menyusul penandatanganan nota kesepahaman antara bank sentral kedua negara, keduanya juga sepakat untuk menyiapkan pedoman operasional rinci yang menjelaskan hal ini.
Dilansir dari laman Korean Times, bank-bank di Indonesia dan Korea akan dapat memfasilitasi penyelesaian transaksi langsung perdagangan antara Indonesia dan Korea dalam mata uang lokal mereka.
Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi paparan terhadap risiko nilai tukar yang tinggi dan biaya bagi dunia usaha dan pengguna lainnya.
Dikutip dari laman The Korea Economic Daily, perjanjian tersebut juga pada akhirnya akan berkontribusi untuk meningkatkan perdagangan antara kedua negara, serta memperdalam pasar keuangan dalam mata uang lokal di kedua negara, kata otoritas moneter.
“Kami memperkirakan bahwa di masa depan, transaksi langsung antara bank swasta kedua negara dalam mata uang won dan rupiah akan berdampak pada peningkatan perdagangan antara kedua negara dengan mengurangi biaya transaksi bagi perusahaan impor dan ekspor dan mengurangi risiko nilai tukar,” ujar pejabat Bank Central of South Korea.
“Pengenalan sistem LCT, akan mendorong penggunaan mata uang lokal dalam penyelesaian perdagangan. Sistem ini diperkirakan akan memberikan dampak yang sangat positif terhadap perluasan perdagangan. Penggunaan mata uang lokal serta pembangunan ekonomi melalui promosi perdagangan kedua negara,” ucap Gubernur Bank Korea, Lee Chang-yong.
Indonesia dengan wilayah yang luas dan populasi yang besar, terbukti memainkan peran penting dalam rantai pasokan global di bidang teknologi tinggi seperti baterai dan kendaraan listrik, dan minat perusahaan Korea terhadap Indonesia secara bertahap meningkat.
Dengan latar belakang ini, diharapkan hubungan bilateral antara kedua negara semakin berkembang.
Sama halnya dengan yang dikatakan Lee Chang-yong, Gubernur BI, Perry Wargio mengatakan sistem LCT ini akan mendorong lebih luasnya penggunaan mata uang lokal dalam penyelesaian perdagangan bilateral.
Bukan hanya itu, ia juga berharap sistem ini akan memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi transaksi dan memperkuat stabilitas makroekonomi.
Berdasarkan pengalaman Indonesia yang berhasil membangun sistem LCT dengan banyak negara dalam jangka waktu yang lama, Gubernur Bank Korea berharap sistem LCT antara Korea dan Indonesia juga dapat berhasil diperkenalkan dan dibangun dengan baik.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Nurul Huda
