banner 728x250
Ekobis  

Bank Dunia: Ekonomi Asia Timur-Pasifik Tumbuh Lambat sebelum Covid, Bagaimana dengan Indonesia?

Ekonomi di Asia Timur dan Pasifik bergerak lambat sebelum Covid-19, ini penyebab menurut Bank Dunia. Foto: pixabay.com/geralt
Ekonomi di Asia Timur dan Pasifik bergerak lambat sebelum Covid-19, ini penyebab menurut Bank Dunia. Foto: pixabay.com/geralt
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Melalui laporannya, Bank Dunia menyatakan bahwa kawasan Asia Timur dan Pasifik (EAP) yang sedang berkembang terus tumbuh lebih cepat dibandingkan kawasan lain di dunia pada tahun 2024, namun lebih lambat dibandingkan sebelum pandemi Covid-19 yang terjadi selama 2019-2020 silam.

Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan di Asia Timur dan Pasifik sebesar 4,8% pada tahun 2024, melambat menjadi 4,4% pada tahun 2025. Tiongkok yang menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di kawasan ini juga mengalami penurunan drastis dan diproyeksikan akan menurun dari 4,8% tahun ini menjadi 4,3% pada tahun 2025. 

Hal tersebut dikarenakan pasar properti terus melemah, rendahnya kepercayaan konsumen dan investor, serta tantangan struktural seperti penuaan penduduk dan ketegangan global.

“Negara-negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik terus menjadi mesin pertumbuhan ekonomi dunia. Namun, pertumbuhan melambat. Untuk mempertahankan pertumbuhan yang kuat dalam jangka menengah, negara-negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik harus proaktif dalam memodernisasi dan mereformasi ekonomi mereka untuk mengarungi perubahan pola perdagangan dan perubahan teknologi,” ungkap Manuela V. Ferro, Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, yang dilansir pada laman Bank Dunia, Selasa (8/10/2024).

Meskipun ekonomi di beberapa negara diperkirakan akan terus melambat selama tahun 2024-2025, ada beberapa negara besar yang diperkirakan ekonominya akan meningkat di tahun tersebut. 

Selain itu, hanya Indonesia yang diperkirakan tumbuh pada tahun 2024 dan 2025 atau di atas tingkat sebelum pandemi. Pertumbuhan di wilayah ini diperkirakan meningkat dari 4,7% pada tahun 2024 menjadi 4,9% pada tahun 2025.

Sementara itu, beberapa negara tetangga Indonesia, seperti Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam diperkirakan berada di bawah tingkat tersebut dengan perkiraan tumbuh sebesar 3,5% pada tahun 2024 dan 3,4% pada tahun 2025, seiring pulihnya pariwisata. Pertumbuhan investasi masih lemah di sebagian besar wilayah.

Faktor Pendorong Pertumbuhan Ekonomi di Beberapa Wilayah

Ada tiga faktor pendorong yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Asia Timur-Pasifik. 

Pertama, ketegangan perdagangan terkini antara AS dan China yang menciptakan peluang bagi negara-negara seperti Vietnam untuk memperdalam peran mereka dalam rantai nilai global dengan “menghubungkan” mitra dagang utama.

Kedua, negara-negara tetangga China telah diuntungkan oleh pertumbuhannya yang kuat selama tiga dekade terakhir. Ketiga, selain ketidakpastian geopolitik, ketidakpastian kebijakan ekonomi yang meningkat dapat mengurangi produksi industri dan harga saham di East Asia and Pacific region (EAP).***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Annisaa Rahmah