banner 728x250
News  

Banjir Lahar Dingin Terjang Sumatera Barat, 13 Meninggal dan 4 Orang dalam Pencarian

TUTURPEDIA - Banjir Lahar Dingin Terjang Sumatera Barat, 13 Meninggal dan 4 Orang dalam Pencarian
Kondisi kabupaten Agam usai banjir lahar dingin dan banjir bandang. Foto: Laman BNPB.
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Hujan intensitas tinggi yang menerjang kawasan Gunung Marapi, Sumatera Barat membuat dua Kabupaten di Sumatera Barat banjir lahar dingin.  

Dua kabupaten yang diterjang banjir lahar dingin ini meliputi Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar.

Tak hanya merusak sejumlah rumah warga, banjir lahar dingin juga berimbas pada rusaknya akses jalan nasional Silariang. 

Jalan tersebut merupakan jalur utama yang menghubungkan Padang dan Bukit Tinggi, tetapi terputus karena badan jalan tergerus air sungai. 

Adapun di Kabupaten Tanah Datar, sebanyak 6 kecamatan terdampak banjir lahar dingin ini, yani Kecamatan X Koto, Kecamatan Batipuh, Kecamatan Lima Kaum, Kecamatan Pariangan dan Kecamatan Sungai Tarab. 

Tercatat ada sebanyak 13 orang meninggal dunia akibat terjangan banjir ini. Jumlah korban meninggal ini berdasarkan data dari Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Datar per Minggu (12/5) pukul 12.00 WIB. 

Menurut Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Tanah Datar, Nafrizal, Minggu (12/5), ada sekitar 84 KK terdampak, 13 orang meninggal dunia dan 7 orang hilang sedang 12 orang luka-luka. 

“Korban jiwa 84 KK terdampak, 13 orang meninggal dunia, 7 orang hilang dan 12 orang luka-luka,” kata Nafrizal. 

Tak hanya mengakibatkan 84 unit rumah terdampak dan rusak, 16 unit jembatan juga terdampak dan mengalami kerusakan. Selain itu ada juga 2 unit masjid yang terdampak. 

“Sekitar 20 hektare sawah terdampak (banjir lahar dingin),” ujarnya.

Banjir lahar dan banjir bandang ini diduga diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi sejak Sabtu (11/5). Sementara itu, BPBD Kabupaten Tanah Datar hingga Minggu (12/5) siang masih terus mencari korban terdampak bencana yang melanda daerah tersebut. 

Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari. 

“BPBD Kabupaten Tanah Datar bersama instansi lain masih fokus pada penanganan darurat, yakni pencarian dan pertolongan korban,” kata Abdul Muhari.

Abdul mengungkapkan hingga kini endapan lumpur masih tinggi sehingga menyulitkan upaya tim gabungan dalam melakukan pencarian dan pertolongan. 

Endapan lumpur yang tinggi juga mempersulit tim dalam membersihkan ruas jalan Batusangkar-Padang Panjang yang ikut terdampak endapan lumpur. 

“Alat berat dikerahkan guna percepatan pembersihan akses jalan ini,” ujarnya.***

Penulis: Niawati

Editor: Nurul Huda